Kerusakan infrastruktur pendidikan juga cukup signifikan, dengan 6.431 ruang kelas rusak serta 3.489 fasilitas lain seperti laboratorium, perpustakaan, UKS, tempat ibadah, hingga perangkat TIK (IFP) yang sebelumnya telah dikirim ke sekolah namun terendam banjir. Selain itu, sebanyak 3.420 toilet sekolah dilaporkan rusak.
Untuk merespons kondisi tersebut, Mu'ti mengatakan pihaknya telah menyalurkan berbagai bantuan darurat, baik dalam bentuk barang maupun dana. Bantuan barang meliputi 148 unit tenda ruang kelas darurat, 15.000 paket school kit, 7.500 bingkisan anak, 2.000 pasang sepatu, 700 family kit, serta 65.000 eksemplar buku teks dan nonteks.
"Kemudian untuk bantuan dalam bentuk uang Rp21,1 miliar dari anggaran eksisting yang kami miliki sekarang ini, Rp18,53 miliar dari anggaran revisi," tutur Mu'ti.
(Erha Aprili Ramadhoni)