JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperkuat perlindungan dan kesejahteraan guru ngaji sebagai bagian dari pekerja sektor informal. Salah satunya dengan membuat program Kado untuk Guru Ngaji dan Pekerja Sektor Informal.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengatakan, program ini merupakan tindak lanjut amanat Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) 2024 yang menegaskan komitmen NU memperjuangkan pemenuhan hak-hak dasar warga, termasuk perlindungan sosial bagi pekerja sektor informal dan kelompok rentan.
“Program ini akan terus kita pertahankan dan kembangkan, termasuk dengan memperluas fasilitas BPJS Ketenagakerjaan bagi para pekerja informal, khususnya guru ngaji,” ujar Gus Yahya dikutip, Rabu (24/12/2025).
Gus Yahya melanjutkan, kerja sama tersebut merupakan kolaboratif NU dengan berbagai instrumen dan elemen pemerintah agar layanan kesejahteraan dapat diakses secara lebih luas oleh masyarakat yang membutuhkan.
“Model kerja sama seperti ini sebenarnya sudah lama kami kembangkan, salah satunya melalui fasilitasi akses perhutanan sosial yang berhasil mendistribusikan sekitar 400 ribu hektare lahan kepada masyarakat petani,” ungkapnya.
Menurutnya, guru ngaji dipilih sebagai salah satu kelompok sasaran karena perannya yang strategis dalam pembangunan sosial keagamaan di tingkat akar rumput.
“Perlindungan ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi guru ngaji dan keluarganya dari risiko sosial dan ekonomi,” pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )