Seruan Islah dari Lirboyo, PBNU Pilih Jalan Muktamar untuk Akhiri Polemik

Tim Okezone, Jurnalis
Kamis 25 Desember 2025 18:31 WIB
Islah PBNU di Lirboyo (foto: dok ist)
Share :

JAKARTA - Rapat Konsultasi Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama jajaran Mustasyar PBNU resmi digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada Kamis (25/12/2025). Rapat tersebut menjadi momentum penting dalam upaya penyelesaian konflik internal yang tengah melanda PBNU.

Rapat konsultasi tersebut diinisiasi oleh Syuriyah PBNU dan dihadiri langsung oleh Rais ‘Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar beserta jajaran Pengurus Syuriyah PBNU. Hadir pula Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf bersama unsur Pengurus Tanfidziyah PBNU. 

Sementara dari unsur Mustasyar PBNU, sejumlah tokoh sepuh NU turut hadir, di antaranya KH. Ma’ruf Amin, KH. Anwar Manshur, KH. Nurul Huda Djazuli, KH. Abdullah Ubab Maimoen, dan KH. Machasin.

Juru Bicara sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH. Abdul Muid Shohib (Gus Muid) mengatakan, forum  menetapkan bahwa Muktamar Ke-35 Nahdlatul Ulama harus diselenggarakan dalam waktu secepat-cepatnya. 

"Harus diselenggarakan dalam waktu secepat-cepatnya. Pelaksanaan Muktamar akan diprakarsai bersama oleh Rais ‘Aam PBNU dan Ketua Umum PBNU dengan melibatkan Mustasyar PBNU, para sesepuh NU, serta pengasuh pesantren dalam penentuan waktu, tempat, dan kepanitiaan," kata Gus Muid.

 

Menurutnya, keputusan ini diharapkan menjadi jalan keluar konstitusional dan bermartabat demi menjaga persatuan, keutuhan, serta kemaslahatan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.

"Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan, pertolongan, dan petunjuk-Nya kepada Nahdlatul Ulama," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf mengatakan, di tengah dinamika dan ujian yang tengah dihadapi Jam’iyyah Nahdlatul Ulama, sikap tenang, jernih, dan berorientasi pada kemaslahatan bersama menjadi kebutuhan mendesak. Setelah mencermati secara saksama dokumen “Tabayun Rais ‘Aam”, muncul satu kesadaran penting bahwa keutuhan NU harus ditempatkan di atas segala kepentingan dan perbedaan.

"Saya mengajak semua pihak, termasuk diri saya sendiri, untuk saling memaafkan dan membuka lembaran baru dalam semangat ukhuwah," kata Gus Yahya.

"Mari kita tempuh jalan musyawarah dengan menyiapkan Muktamar yang sah, legitimate, dan sesuai AD/ART sebagai ikhtiar terhormat dan konstitusional untuk menyelesaikan persoalan bersama, serta menuntun NU melangkah ke masa depan yang lebih baik," pungkasnya.
 

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya