Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pilkada Jatim Digelar, Saiful-Khofifah Bersaing Ketat

SINDO , Jurnalis-Rabu, 23 Juli 2008 |06:02 WIB
Pilkada Jatim Digelar, Saiful-Khofifah Bersaing Ketat
A
A
A

JAKARTA  - Pasangan Soekarwo- Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa- Mudjiono,diperkirakan bersaing ketat dalam Pilkada Jawa Timur hari ini.

Namun, tidak menutup peluang tiga pasangan lain muncul sebagai kejutan. "Hasil survei ini tidak banyak berubah sejak Mei,Juni, dan Juli. Terakhir hari ini (kemarin), pasangan Soekarwo-Saifullah masih unggul," ungkap Direktur Eksekutif Pusat Kajian Pembangunan dan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid Selasa malam (22/7/2008).

Survei terakhir lembaga tersebut menunjukkan, pasangan Soekarwo- Saifullah Yusuf unggul dengan persentase 34,69%.

Pasangan ini dicalonkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat (PD), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Posisi kedua ditempati pasangan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Khofifah-Mudjiono (Kaji) sebesar 24,73% (selengkapnya lihat grafis).

Menurut Husin, faktor ketokohan, dalam hal ini termasuk pengalaman dan popularitas, bisa menjadi penentu hasil pilkada Jatim. Dia menyatakan tidak ada pengaruh signifikan pada diri pemilih terkait program kerja yang ditawarkan lima pasangan calon tersebut.

Mesin politik masingmasing calon juga tidak berfungsi secara maksimal untuk mendongkrak perolehan suara. "Program tidak ada yang signifikan dan mesin politik tidak relevan,"ujarnya. Ketatnya persaingan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf dengan Khofifah- Mudjiono juga diprediksi Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (Laksnu).

Menurut Direktur Laksnu Gugus Joko Waskito, rentang selisih perolehan suara di antara kedua pasangan tidak lebih dari 5%,dengan margin error sekitar 3%. "Dari range tersebut sangat sulit memprediksi pasangan calon yang bakal memperoleh suara terbanyak sampai proses penghitungan suara berakhir," paparnya kepada SINDO tadi malam. Gugus mengungkapkan, kemungkinan hasil pilkada Jatim mirip dengan Pilkada Jawa Barat cukup terbuka.

Di Jawa Barat, kendati banyak tidak banyak diunggulkan oleh beberapa lembaga survei, pasangan Ahmad Heriyawan dan Dede Yusuf keluar sebagai pemenang. "Fenomena persaingan Soekarwo- Saifullah dengan Khofifah- Mudjiono memiliki karakteristik yang sama dengan persaingan antara Agum Gumelar-Nu'man Abdul Hakim dan Danny Setiawan- Iwan Ridwan Sulanjana di Jawa Barat.Terbuka peluang kandidat lain yang menang," katanya.

Tiga kontestan lain pada Pilkada Jatim yang adalah pasangan Soenarjo-Ali Maschan, Sutjipto-Ridwan Hisjam, Achmady-Suhartono. Di luar persaingan antarkandidat, pengamat politik dari Universita Airlangga (Unair) Surabaya Erlangga Pribadi memprediksi jumlah pemilih yang tidak menyalurkan suaranya (golput) akan tinggi. Masyarakat dinilai sudah sangat jenuh mengikuti hiruk pikuk aktivitas politik sehingga muncul apatisme.

"Jumlahnya berkisar antara 29 sampai 30%," sebutnya.

(Fitra Iskandar)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement