SIDOARJO - Meski pembebasan tanah belum tuntas, pemerintah tetap melaksanakan pembangunan proyek infrastruktur pengganti Jalan Arteri Porong yang rusak akibat semburan lumpur panas.
Rencananya, pengerjaan proyek jalan itu akan dicanangkan oleh Gubernur Jatim Soekarwo pada Sabtu 13 Juni 2009.
Soekarwo akan mencanangkan dimulainya pelaksanaan proyek itu bersamaan dengan acara peletakan batu pertama pembangunan permukiman untuk warga korban lumpur yang memilih relokasi mandiri di Desa Kedungsolo, Kecamatan Porong, Sidoarjo.
Sehingga masalah sosial korban lumpur dan infrastruktur bisa dimulai bersama-sama.
Asisten I Pembangunan Pemkab Sidoarjo Djoko Saptono mengatakan, peresmian pengganti Jalan Raya Porong itu dilakukan secara simbolis saja. Setelah melakukan peletakan batu pertama, Gubernur akan menyampaikan pernyataan dimulainya relokasi infrastruktur Porong.
Sedangkan proses pembebasan tanahnya sampai sekarang masih belum banyak mengalami kemajuan. Menurut Djoko Saptono yang juga termasuk dalam susunan anggota P2T (Panitia Pembebasan Tanah) untuk wilayah Sidoarjo itu, pembebasan tanah masih terganjal sekira15 hektare tanah kering milik warga yang harganya dipatok seperti harga tanah yang dibeli Lapindo.
Djoko mengatakan, pembangunan infrastruktur pengganti infrastruktur Porong itu dilakukan sekira enam kilometer sebelah barat Tol Porong-Gempol lama.
Infrastruktur baru tersebut dibangun dengan konsep frontage road. Jalan tol pengganti ruas Porong-Gempol berada di tengah selebar 60 meter sepanjang 17,2 km. Jalan tol itu diapit jalan nasional pengganti jalan arteri Porong selebar 20 meter.
Relokasi infrastruktur ini mencakup 13 desa di Sidoarjo dan empat desa di Pasuruan. Luas tanah yang perlu dibebaskan di 13 desa (Sidoarjo) itu mencapai 105, 39 hektare, sedang di Pasuruan 26,77 hektare. Diperkirakan pembangunan infrastruktur baru itu memerlukan biaya sekira Rp3 triliun.
Proyek pembangunan infrastruktur pengganti jalan arteri Porong itu akan dimulai dari Desa Wunut, Kecamatan Porong. Namun sampai sekarang titik nolnya belum ditetapkan.
"Pelaksanaan fisiknya baru benar-benar dimulai minggu depan," kata Djoko, Jumat (12/6/2009).
Kepala Humas BPLS Akhmad Zulkarnain mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan pembangunan jalan arteri Porong. Seperti pembukaan batas tol di km 35.800.
"Target pembangunan jalur arteri itu 2010 sudah bisa digunakan. Selama ini masih terhambat pembebasan lahan. Tapi kami optimis pembebasan lahan akan kelar dalam waktu dekat," ujarnya.
(Lamtiur Kristin Natalia Malau)