DILI - Seorang perempuan Australia, Angelita Pires, menjadi satu di antara 27 orang yang diadili atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap Presiden di Timor Leste Jose Ramos Horta.
Upaya pembunuhan terjadi pada 11 Februari 2008, ketika sekelompok milisi terlibat baku tembak dengan pasukan pengamanan Horta. Pemimpin kelompok milisi, Mayor Alfredo Reinado, dan seorang anggotanya tewas tertembak dalam serangan itu.
Pires yang merupakan kekasih Reinado telah menyatakan dirinya tidak bersalah. Perempuan yang memiliki kewarganegaraan ganda Timor Leste dan Australia itu mengaku tidak diberi kesempatan untuk menghadapi kasus ini.
"Saya sudah berupaya mendapatkan akses kepada kasus ini, untuk mengetahui atas tuduhan apa saya dituntut," kata Pires, seperti dilansir BBC, Senin (13/7/2009).
Sepertinya jaksa bakal menuntut Pires karena meminta Reinado membunuh presiden dan perdana menteri negeri kecil itu.
Kuasa hukum Pires, Jon Tippett QC mengatakan bahwa tuntutan kepada kliennya tidak cukup dan tidak berdasar.
Sementara Antonio Pires, saudara Angelita Pires, mengatakan keluarganya tidak percaya pada sistem hukum Timor Leste.
Sekadar mengingatkan, penembakan terhadap Ramos Horta mendorong ditetapkannya status darurat di Timor Leste, dan menambah kekhawatiran terhadap instabilitas di bekas wilayah Indonesia itu.
Belakangan, Gastao Salsinha, yang mengambil alih kepemimpinan milisi pascakematian Reinado, akhirnya menyerahkan diri kepada Pemerintah Timor Leste pada April tahun lalu.
(Nurfajri Budi Nugroho)