Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rumah Penggerebekan Noordin Dijadikan Aset Sejarah

Fefy Dwi Haryanto , Jurnalis-Rabu, 17 Maret 2010 |09:45 WIB
Rumah Penggerebekan Noordin Dijadikan Aset Sejarah
Rumah persembunyian Noordin M Top di Solo (Foto: Koran SI)
A
A
A

SOLO - Rumah tempat tewasnya teroris Noordin M Top di Kampung Kepuhsari RT03, Mojosongo, Solo, kini tidak menampakkan tanda-tanda bekas kehancuran, melainkan tampak seperti bangunan baru. Namun hingga kini pemilik barunya membiarkan bangunan itu kosong, sebagai aset bersejarah.

Bangunan sederhana tersebut sejak beberapa hari lalu telah dijual oleh pemiliknya, Indarto, warga Solo. Sejak direnovasi pascapenggerebekan oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, dirinya memang telah berencana menjual rumahnya itu. Alasannya, keluarga takut untuk menempati meski telah diperbaiki.

Namun, melihat sejarah bahwa di rumah itu pernah dijadikan persembunyian teroris serta ada empat orang yang tewas, dirinya sempat pesimistis akan ada peminat. Karenanya, sempat terbesit dalam benaknya untuk merobohkan rumah tersebut dan menjadikan lahannya sebagai aset.

Akan tetapi, keraguan tersebut tidak terbukti. Meski lokasinya jauh dari jalan utama dan berada di gang buntu, rumah itu tetap diminati. Kematian Noordin bersama kelompoknya di tempat itu ternyata justru menjadi daya tarik.

Menurut tetangga yang tinggal bersebelahan dengan rumah itu, Ny Widodo, Totok, panggilan akrab Indarto, telah menjual rumahnya sekira awal bulan ini.

“Rumah ini sudah dijual, belum lama, baru beberapa hari lalu. Pembelinya orang dari Jatipurno, Klaten,” ungkap Ny Widodo, Selasa 16 Maret.

Menurut dia, pemilik baru sejauh ini belum berencana untuk menempati rumah tersebut ataupun mengontrakannya pada orang lain. “Katanya mau dibiarkan begini dulu. Belum tahu akan ditempati atau tidak. Bilangnya sih kanggo duwen-duwen (untuk aset) apalagi ini bangunan bersejarah,” paparnya tanpa menyebut berapa nilai transaksinya.

Dia mengaku, bangunan itu sudah sepenuhnya direnovasi sehingga bekas-bekas tembakan di dinding sudah tidak ada. Pada bagian atap juga telah diperbaiki total. Hanya saja, penambalan dinding sebelah pojok belakang kanan masih memperlihatkan bekas jebol. Tembok itu dahulunya jebol akibat ledakan dan lokasi tewasnya seorang teroris.

Suaminya, Widodo menambahkan, hingga saat ini rumah itu masih menjadi daya tarik bagi sebagian warga yang ingin melihat dari dekat tempat tewasnya Noordin.

“Oleh pemiliknya, saya diserahi untuk memegang kunci. Bagi siapa yang ingin masuk ke dalam, dipersilakan,” kata Widodo.

Dia mengakui, pengunjung rumah itu memang sudah mulai sepi. Berbeda ketika lokasi penggerebekan itu belum lama dibuka untuk umum, banyak warga yang antusias ingin menyaksikan dari dekat rumah itu.

“Mereka datang tidak hanya dari Solo dan sekitarnya, tapi ada yang dari Kalimantan, bahkan Papua. Dari Australia juga ada yang ke sini untuk menonton,” kenangnya.

(Lusi Catur Mahgriefie)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement