JAKARTA - Menkokesra Agung Laksono menyatakan Bendungan Jatiluhur masih bisa bertahan untuk 300 tahun lebih. Ini sekaligus menepis anggapan bendungan yang dibangun pada 1957 itu akan jebol karena tidak kuat menampung debit air.
“Soal jebolnya Bendunggan Jatiluhur tidak benar, karena bendungan itu didesain untuk 400 tahun, sekarang usianya belum 60 tahun. Jadi masih kokoh dan tidak ada masalah,” ujar Agung usai rapat dengan Wakil Presiden di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (24/3/2010).
Dia menambahkan jika debit air yang masuk melebihi daya tampung, maka secara otomatis air di bendungan terbesar di Indonesia itu akan meluber.
“Kalau kelebihan, otomatis dia akan luber karena yang sekarang terjadi itu inputnya berlebihan dan curah hujan tinggi,” jelasnya.
Terkait korban banjir luapan akibat meluapnya Sungai Citarum, Agung menjelaskan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah ke lokasi untuk memberikan bantuan darurat.
“Dari Kemensos kami instruksikan untuk meninjau dan memberikan bantuan dalam situasi kedaruratan. Setelah itu baru dihitung angka-angka kerugian. Sekarang ini menanggulangi tanggap darurat, seperti pengungsi dan sebagainya. Meski ada kekurangan, namun secara umum menurut Pak Bupati (Karawang) sudah terkendali,” tandasnya.
(Anton Suhartono)