PURWAKARTA - Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur melansir, saat ini tingkat keasaman air Waduk Ir Djuanda (Jatiluhur), sudah sangat memprihatinkan. Kondisi tersebut menjadi ancaman tersendiri bagi keberadaan bendungan di sumber air besar di Jawa Barat itu.
Salah satu dampak terparah dari semakin asamnya air di waduk buatan ini, yakni bisa menyebabkan korosi pada konstruksi bendungan. Untuk itu, sebagai pengelola waduk, PJT II Jatiluhur terus berjibaku melakukan upaya-upaya untuk meminimalisasi risiko yang bisa mengancam keberadaan bendungan.
Seperti saat ini, PJT II Jatiluhur tengah melakukan pengeringan dan inpeksi saluran bawah (Tailrace). Tujuannya, untuk memeriksa kondisi terowongan air yang menjadi jalur buangan ke wilayah hilir itu dari potensi kebocoran dan kerusakan.
Dirut PJT II Jatiluhur, Djoko Saputro mengungkapkan, jajarannya bertanggung jawab penuh untuk menjaga dan merawat waduk buatan yang juga menjadi pembangkit listrik itu. Terlebih, Waduk Ir Djuanda (Jatiluhur) merupakan salah satu obyek vital nasional.
"Saat ini, kami sedang melakukan pemeriksaan tail race, sebagai langkah evaluasi keamanan bendungan. Kegiatan ini, rutin dilakukan per lima tahun sekali," ujar Djoko kepada Okezone, Selasa (13/3/2018).