Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sengketa Makam Mbah Priok Kembali Meruncing

Taufik Hidayat , Jurnalis-Sabtu, 13 November 2010 |01:28 WIB
Sengketa Makam Mbah Priok Kembali Meruncing
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Sengketa status hak tanah di kawasan makam Mbah Priok belum juga selesai. Persoalan ini bahkan kian meruncing sebab PT Pelindo II dianggap tidak konsisten.

Anggota tim gabungan dari DPRD DKI Jakarta, Ormas Islam, MUI, dan ahli waris (Tim 5), Yan Juanda Saputra mengatakan, tanpa alasan jelas pihak PT Pelindo II berencana membangun sebuah monumen di tanah makam Mbah Priok dengan luas 5 x 5 meter. Padahal sebelumnya pihak PT Pelindo II menjanjikan membangun masjid di tanah makam tersebut.

"Kita didzolimi untuk keduakalinya. Pelindo janji akan membangun sebuah bangunan seluas 1,1 hektar demi kepentingan umat," kata Yan di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (12/11/2010).

Kehadiran PT Pelindo II diharapkan dalam pertemuan dengan Komnasham dan tim 5 yang berisi DPRD, MUI, Oramas Islam dan ahli waris. Mediasi oleh Komnasham antara tim 5 dan Pelindo tersebut merupakan lanjutan mediasi yang belum menemukan kesepakatan.

Ketidakhadiran PT Pelindo II dalam mediasi tersebut, erat dengan permintaan PMI kepada MUI untuk melakukan investigasi menyangkut status kepemilikan lahan. PT Pelindo II tidak hadir dalam mediasi dengan alasan menunggu investigasi pihak MUI.

"Tiba-tiba di luar pengetahuan kita pihak PMI yang tidak ada hubungannya dengan ini meminta MUI untuk melakukan investigasi status kepemilikan. Inilah yang dijadikan alat oleh pihak Pelindo," katanya.

Namun, dia mempertanyakan kenapa pihaknya tidak diikutsertakan terkait pola-pola investigasi. Padahal hasil investigasi MUI telah dipublikasikan bahkan MUI telah mengeluarkan fatwa yang dinilai diluar konteks adat keagamaan.

"Mereka masuk ke ranah juridis, politik, bisnis. Ini sudah enggak jelas. Kita kembali didzolimi," tandasnya.

Menurutnya, langkah-langkah tersebut membuktikan adanya upaya memaksakan kehendak. Bahkan dia menilai, hal tersebut sudah jelas untuk kepentingan bisnis mereka (Pelindo) semata.

(Dede Suryana)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement