JAKARTA- Kisah Mbah Priok yang makamnya kini dikeramatkan warga Jakarta Utara menarik untuk diulas. Miliki nama asli Al Imam Al`Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad RA lahir di di Ulu, Palembang, Sumatera selatan, pada tahun 1291 H / 1870 M. Semasa kecil beliau mengaji kepada kakek dan ayahnya di Palembang.
Hal ini membuatnya memiliki kisah mbak priok yang makamnya kini dikeramatkan warga Jakarta Utara.
Dalam perjalanannya, Habib mendapatkan banyak rintangan, salah satunya dihadang armada Belanda dengan persenjataan lengkap. Tanpa peringatan, kapal Habib dibombardir meriam, namun tak satupun mengenai kapal.
Lolos dari kejaran kapal Belanda, kapal Habib ditabrak ombak besar. Semua perlengkapan di kapal hanyut bersama gelombang. Yang tersisa hanya alat penanak nasi dan beberapa liter beras yang berserakan. Selanjutnya, ombak lebih besar datang menghantam lebih keras sehingga kapal Habib terbalik. Dua ulama itu terseret ombak.
Habib Hasan ditemukan warga dalam keadaan sudah meninggal. Sedangkan Habib Ali masih hidup. Di samping keduanya, terdapat periuk dan sebuah dayung. Setelah Habib Hasan wafat, Habib Ali yang selamat menetap di daerah itu hingga beberapa lama kemudian melanjutkan perjalanan ke Pulau Sumbawa dan menetap selamanya di wilayah tersebut.