Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

"2010, Pemerintahan SBY Kehilangan Orientasi"

Tri Kurniawan , Jurnalis-Senin, 27 Desember 2010 |12:55 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Wapres Boediono
A
A
A

JAKARTA- Era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sepanjang tahun 2010, bisa dibilang merupakan masa terburuk dalam hal pelayanan birokrasi. Tak hanya itu, kepedulian pemerintah terhadap masyarakat pun dinilai minim.

Demikian dikatakan anggota DPR Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo saat jumpa pers di Jakarta, Senin (27/12/2010).

“Disorientasi Pemerintah sepanjang 2010 menyebabkan kepedulian dan kualitas layanan birokrasi negara kepada rakyat terbilang amat buruk,” terangnya.

Bukan tanpa bukti dia mengatakan itu, lonjakan kebutuhan pokok sepanjang 2010 menjadi contoh buruknya kualitas pelayanan publik serta minimnya kepedulian pemerintah terhadap masalah yang dihadapi rakyat.

Kasus lain yang menurut Bambang sangat memprihatinkan yaitu, banyaknya peristiwa tabung gas 3 Kg meledak dan menelan banyak korban. Tak hanya itu, lanjutnya, bentrok antar etnis juga mewarnai era SBY pada 2010.

“Pemerintah lamban merespons masalah-masalah tersebut hingga menimbulkan banyak korban,” terangnya.

Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, lambannya perhatian SBY terhadap masalah-masalah yang dihadapi rakyat ditunjukkan ketika pembantu Presiden tidak bergerak cepat dalam merespons masalah tersebut.

“Logikanya, ketika para Menteri dan pejabat tinggi lainnya lamban atau bersikap minimalis merespons yang menjadi tugasnya, Presiden menegur dan memerintahkan pembantunya untuk segera berbuat,” tegas dia.

Bambang meyakini, jika setiap masalah mendapat sentuhan langsung dari SBY maka akan cepat tertangani. Sayang, kenyataan itu tidak ditunjukkan oleh SBY. “Ini menimbulkan ekses yang serius,” terangnya.

“Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan November 2010 mencapai 0,6 persen. Penyebab utamanya adalah lonjakan harga komoditas pangan, sumbangan tertinggi dari beras sekira 0,12 persen,” kata mantan anggota Pansus Century itu.

Menurutnya, target inflasi 5,3 persen yang dipatok Pemerintah dalam APBN-P 2010 terasa lucu. Pasalnya Pemerintah mematok inflasi, Bank Indonesia (BI) mengendalikan penyebab inflasi tapi Pemerintah tidak mengontrol harga.

“Padahal, fluktuatif harga kebutuhan pokok menjadi variabel sangat signifikan dalam membentuk besaran inflasi,” pungkasnya.

(Lusi Catur Mahgriefie)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement