DENPASAR- Dua kapal perang Thailand HTMS Taksin dan Craiburi, dikawal KRI Rencong masuk perairan Bali dan bersandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, siang tadi. Apakah mereka melanggar batas wilayah NKRI?
Jangan salah dahulu, kedatangan mereka ternyata membawa misi persahabatan. Kedatangan dua kapal perang itu langsung disambut Komandan Lanal Benoa Denpasar, Letkol Laut (P) I Wayan Suarjaya di Dermaga Selatan sekira pukul 11.00 Wita.
Kedua kapal tersebut membawa 260 taruna laut datang ke Bali untuk bermalam selama 4 hari hingga 26 April ini.
"Kedatangan dua kapal perang Thailand ini selain berwisata di Bali, juga membawa misi persahabatan kedua negara," papar Suarjaya didampingi Kapten Laut (KH) Bagus Parta Wijaya, Jumat (22/4/2011).
Selama kunjungan di Pulau Dewata, mereka memiliki serangkaian kegiatan internal maupun bersama TNI AL. Di antara agenda kegiatan yang dihelat di kapal yang dilengkapi senjata canggih itu, adalah "Cocktail Party".
Mereka juga akan berwisata ke sejumlah obyek wisata di Bali, hanya saja lokasi mana saja yang akan dikunjungi belum bisa diinformasikan. Kegiatan lain para tentara laut Negeri Gajah Putih itu adalah melakukan pertandingan persababatan sepakbola yang akan digelar Sabtu besok di Lapangan Pegok, Sesetan, Denpasar.
Bagus menambahkan, Kapal HTMS Taksin yang dinahkodai Captain Aniruth Sawasdee, dibuat di Italia pada 1939 dengan bobot 2.800 ton atau standar. Kapal tersebut memiliki panjang 120,50 meter dan lebar 13,70 meter dengan kecepatan 18 hingga 32 knots.
Sementara kapal perang Craiburi dinahkodai Kapten ED Youwananggoon, dibuat di Cina pada 1992 dengan spesifikasi panjang 132,2 meter dan berat, 2.400 ton. "Kapal ini memilki kecepatan 18 knots," imbuh Bagus.
Selama lawatan di Bali, dua kapal asing dan KRI Rencong akan dijaga 60 personel TNI AL selama 24 jam untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Kedatangan dua kapal asing itu kan sebagai tamu, ya harus kita layani dan jamin keamanannya,” tutup Bagus.
(Kemas Irawan Nurrachman)