JAKARTA - Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mendesak pemerintah segera meluruskan kesimpangsiuran sejarah tentang siapa pengibar bendera sang saka merah Putih pada detik-detik kemerdekaan 1945.
Menurutnya pemerintah juga harus segera mengundang sejarawan untuk meneliti kembali siapa nama dan tokoh pengibar sang saka waktu itu.
"Kesimpangan sejarah ini harus segera diluruskan dan kami minta untuk mengundang ahli-ahli sejarah untuk segera memverifikasi dan melacak kebenaran sejarah itu," ujar Priyo kepada okezone di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2011).
Lanjut Priyo, kebenaran sejarah itu tidak boleh dilebih-lebihkan sehingga untuk mengungkap siapakah nama dan tokoh yang sebenarnya itu sangatlah penting. Hal lain, kata dia, kenapa harus diluruskan karena menyangkut kepentingan bangsa ke depan.
"Kan sejarah tak mungkin dipoles, jangan diada-adakan dan tak mungkin ditiadakan. Kesimpangsiuran itu harus segera diluruskan karena ini menyangkut kebenaran sejarah yang akan dibaca ratusan tahun ke depan," katanya.
Meski Priyo tidak tahu pasti soal pernyataan Ilyas Karim yang mengaku sebagai pengibar sang saka, tapi bagi dia harus segera diluruskan agar segera diketahui tentang kebenarannya.
"Saya sendiri tak tahu persis atas pernyataan dari Pak Ilyas. Kalaupun dia di sana, maka segera dilakukan tindakan-tindakan dan memberikan penghormatan selayaknya terhadap yang bersangkutan. Saya harap pemerintah segera mengambil langkah-langkah apalagi masih ada saksi-saksi yang masih hidup," jelasnya.
Bagi Priyo nama-nama dan tokoh-tokoh yang telah berjasa di detik-detik kemerdekaan, namanya tak bisa dilupakan. "Apalagi nama-nama yang seperti para pengibar bendera merupakan orang-orang penting dan namanya berada dalam hati," pungkasnya.
(Muhammad Saifullah )