Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Persediaan Air di Tuvalu Tinggal Untuk Satu Hari Lagi

Gustia Martha Putri , Jurnalis-Selasa, 04 Oktober 2011 |14:00 WIB
Persediaan Air di Tuvalu Tinggal Untuk Satu Hari Lagi
Tuvalu, negara terkecil keempat di dunia/AP
A
A
A

FUNAFUTI - Tuvalu, sebuah negara terkecil keempat di dunia kini sedang dalam status darurat akibat krisis air tawar yang dialami penduduknya.

Para pejabat dari negara yang terletak di antara Hawaii dan Australia di Samudra Pasifik tersebut bahkan mengumumkan bahwa persediaan air tawar hanya cukup untuk satu hari lagi.

Negara dengan populasi 11.000 penduduk ini sudah dinyatakan dalam keadaan darurat sejak pekan lalu dan keadaan semakin memburuk sejak saat itu.

Menteri Luar Negeri negara tetangganya yakni Selandia baru, Murray McCully, mengatakan bahwa negaranya telah bekerja sama dengan Palang Merah untuk memberikan bantuan pekerja dan pasokan secepat mungkin untuk negara yang hanya memiliki luas 26 kilometer persegi ini.

Nahasnya lagi, ahli meteorologi memperingatkan bahwa tidak akan terjadi hujan di Tuvalu hingga Desember mendatang.

Kelangkaan air tawar terjadi di negara beribukota Funafuti ini serta sejumlah pulau-pulau terpencil lain yang berada di sekitar Tuvalu.

McCully mengatakan, bahwa ia telah menerima laporan mengatakan beberapa tempat akan kehabisan air tawar dalam beberapa hari.

Sekretaris jenderal Palang Merah Tuvalu, Tataua Pefe, mengatakan pasokan air di beberapa bagian negara bisa kehabisan pada hari ini.

"Air yang ada tidak aman untuk dikonsumsi. Beberapa hewan telah meninggal baru-baru ini dan kami pikir itu karena air bawah tanah," ujar Tataua sebagaimana dilansir Daily Mail, Selasa (4/10/2011).

Kemarin pemerintahan Selandia Baru mengirim pesawat C-130 untuk membawa dua unit desalinasi dan sejumlah wadah air ke Tuvalu.

McCully mengatakan pemerintahnya akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga bantuan lainnya untuk mencoba dan mencari tahu respon jangka panjang terhadap situasi di negara yang memperoleh kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1978 ini.

Sedangkan hingga berita dipublikasikan, pejabat pemerintah setempat tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar.

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement