Kasus AAL Jadi Pelajaran Aparat Penegak Hukum
JAKARTA - Maraknya berbagai kasus pidana yang kerap mengusik rasa keadilan turut menjadi perhatian Kepolisian dan Kejaksaan.
Salah satunya adalah kasus yang menimpa seorang bocah AAL yang dituduh telah mencuri sandal seorang anggota polisi.
Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta (Kajati DKI) Donny Kadnezar mengatakan, kasus itu bisa menjadi pelajaran untuk memperkuat sinergitas antar aparat penegak hukum agar kasus serupa tidak terjadi di wilayahnya.
"Kita ingin memperkuat sinergi dalam penegakan hukum di DKI tanpa mengganggu fungsi dan kewenangan masing-masing," ujar Donny dalam pertemuan forum konsultasi dan koordinasi dengan Pengadilan Tinggi, Kementerian Hukum dan HAM, Kepala Kepolisian Daerah dan Kejaksaan, di kantor Kejati DKI, Jakarta, Kamis (12/1/2012).
Rapat koordinasi ini menurutnya penting guna memperkuat proses penegakan hukum yang lebih baik utamanya yang menyangkut birokrasi. Sehingga kata dia, proses penegakan hukum dengan proses administrasi yustisi bisa mempermudah dan memperlancar penegakan hukum tersebut.
"Selain itu dapat saling mengenal sehingga hambatan-hambatan psikologis yang dihadapi dari proses yang terhambat bisa diselesaikan, seperti hambatan administrasi," jelasnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Radjab yang turut hadir dalam pertemuan itu menjelaskan, koordinasi antara penegak hukum se-DKI Jakarta ini sangat positif guna memperkuat kinerja aparat penegak hukum agar kasus kriminal seperti yang menimpa AAL tidak terjadi lagi.
"Setiap kasus kan berbeda prosepsi dan penangananya, mulai dari pengadilannya, tindakan yang diterapkan sama vonisnya sesuai apakah dia kelompok orang tua atau kelompok anak," tutupnya.
(Carolina Christina)
