JAKARTA - Tawuran antar kelompok organisasi kemasyarakatan seakan tiada henti. Lama tak terdengar, bentrokan antara Forum Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila meletus di Cimanggi, Pondok Petir, Ciputat kemarin malam.
Polisi juga bukan tanpa upaya untuk membuat semuanya kembali tenang. Mediasi dengan mempertemukan petinggi ormas juga sudah berulang kali dilakukan. Tindakan hukum bagi yang melanggar juga telah ditegakkan, namun tak ada kata jera bagi ormas untuk tetap tawuran.
Tidak hanya masyarakat yang sejak lama sudah risau dengan ulah ormas. Polisi pun, tampaknya sudah mulai jengah. "Mediasi sudah sering dilakukan. Waktu pertemuan semua berjalan baik dan sepakat damai," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2012).
Namun, setelah pertemuan tokoh ormas bubar, kondisi di lapangan sering berkata lain. Ikrar dan janji damai hanya menjadi pemanis mulut saja. "Pada akhirnya di lapangan ada gesekan antara anggotanya," tambahnya lagi.
Miris memang jika melihat rata-rata pemicu bentrokan antar ormas. Jika melihat ke belakang, kebanyakan ormas bentrok karena masalah sepele. Kadang pemicunya hanya masalah rebutan lahan parkir atau salah satu bendera ormas dicabut oleh anggota ormas lain.
"Rata-rata hanya karena tersinggung, ada benderanya yang dicabut lalu tersinggung kemudian bentrok," ungkapnya.
Rikwanto mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar operasi dengan sandi 'berantas jaya'. Operasi ini tidak hanya akan menjaring pelaku bentrokan tapi juga pelaku kriminal lainnya seperti pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, curanmor dan penganiayaan berat.
"Kita akan adakan analisa situasi. Mungkin akan kita terbitkan operasi berantas jaya," pungkasnya.
(Amril Amarullah)