TEGUCIGALPA - Pemerintah Honduras memerintahkan agar digelarnya operasi penyelidikan terhadap kebakaran maut di sebuah penjara yang menewaskan 359 orang. Bersamaan dengan itu, Presiden Honduras Porfirio Lobo melakukan skorsing ke para otoritas penjara pada saat penyelidikan digelar.
Salah seorang otoritas penjara yang diberikan sanksi adalah kepala penjara dan beberapa orang sipir lainnya. Angka kematian dari peristiwa kebakaran maut itu dikhawatirkan akan meningkat.
Hingga saat ini para regu penyelamat masih melakukan pencarian terhadap jasad korban. Mereka bahkan menemukan jasad-jasad narapidana yang terjebak di dalam selnya. Beberapa orang korban yang selamat diduga bersembunyi di kamar mandi penjara atau melompat dari atap penjara. Demikian seperti diberitakan AFP, Kamis (16/2/2012).
Kebanyakan para korban tewas akibat asap dari kebakaran itu yang masuk ke paru-parunya. Sementara itu Human Right Watch mendesak para otoritas penjara untuk membongkar penjara tersebut.
Sekira 475 tahanan dikabarkan melarikan diri dari penjara itu, namun beberapa di antaranya berhasil lolos tanpa luka bakar. Penyelidikan terhadap para korban juga sangat rumit karena harus menggunakan tes DNA dan catatan gigi. Tanpa mekanisme tersebut, jasad korban tewas akan sulit dikenali.
Peristiwa kebakaran penjara di Honduras menjadi insiden kebakaran terbesar ketiga yang pernah dialami di penjara Honduras. Honduras juga dikenal sebagai negara yang penuh akan kriminalitas, oleh karena itulah jumlah narapidana di sebuah tahanan sangat membengkak.
(Aulia Akbar)