Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polri Berangkat ke Malaysia Pekan Ini

Bagus Santosa , Jurnalis-Kamis, 03 Mei 2012 |17:40 WIB
Polri Berangkat ke Malaysia Pekan Ini
ilustrasi (okezone)
A
A
A

JAKARTA - Polri akan berangkat ke Malaysia untuk mengungkap insiden penembakan tiga orang tenaga kerja asal Indonesia yang diduga sebagai pelaku kriminal.

Demikian dikatakan Kabareskrim Polri Komjen Pol Sutarman usai pertemuan dengan DPD RI, Kemenlu, Kemenakertrans, Komnas HAM dan BNP2TKI di DPR, Kamis (3/5/2012).

Rencananya, Polri akan berangkat bersama Kemenlu dan Kejagung. Nantinya, Polri bisa bergerak sendiri mencari fakta yang sebanarnya. Namun, Polri dalam hal ini tidak bisa melakukan investigasi.

"Mungkin bersama-sama akan berangkat dengn Menlu hari Minggu. Dari Polri ada 5 orang," kata Sutarman.

Dia juga belum bisa menjelaskan soal asal muasal penembakan tersebut, termasuk apakah sudah sesuai prosedur atau tidak. Pasalnya, lanjut dia, hukum yang berlaku di Malaysia dan Indonesia berbeda dalam menghadapi kejahatan seperti itu.

"Kalau di indonesia misalnya ada penjahat yang membahayakan jiwa petugas, jiwa orng lain, mungkin kita melakukan penembakan tapi untuk melumpuhkan," kata jenderal bintang tiga ini.

Polri dalam hal ini akan bekerja sesuai MoU antara Polri dan Kepolisian di Rajah Malaysia. Tim ini, juga akan mencari apa yang sebenarnya terjadi.
"Apakah tindakan yang terjadi sudah benar-benar sesuai prosedur, langkahnya seperti apa. Kita juga ingin tahu, apa sebenarnya kegiatan mereka, apakah benar akan merampok atau tidak, itu yang akan kita cari," terang Sutarman.

Informasi yang didapatkannya, ketiga jenazah TKI tersebut ditembak lantaran diketahui akan merampok dengan menggunakan cadar dan senjata tajam. "Tapi kita tak percaya begitu saja, kita akan cari fakta tentang itu," jelasnya.

Soal laporan keluarga korban yang menduga adanya pencurian organ tubuh jenazah, Sutarman tidak bisa berkomentar banyak. Menurutnya, kondisi mayat menang sudah rusak, serta juga sudah dikubur selama 20 hari. "Dan itu sudah rusak juga," katanya.

Saat disinggung soal hasil autopsi awal di Jakarta yang ditemukan beberapa luka sayat serta organ yang terkumpul di perut. Sutarman mengatakan itu hal yang wajar dalam autopsi awal.

"Autopsi itu memang ada organ-organ yang harus diambil, setelah diambil tidak ditaruh di temptnya tapi di perut, itu mekanisme internasional. Itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada racun, apakah  fungsi ginjalnya seperti apa. Dan itu pasti diambil," katanya.

Yang jelas, katanya, memang ada luka tembak pada jenazah ketiganya. "Terdapat luka tembak, yang satu jenazah empat kali tembakan, yang satu jenazah 1 kali dan yang satu jenazaah lagi tiga kali tembakan," urainya.

Dari hasil pencarian fakta yang dilakukan tim ini, Sutarman mengatakan nantinya itu akan dilaporkan ke negara. "Kalau diketemukan pelanggaran tentu kita akan informasikan pemerintah Indonesia.  Pemerintah Indonesia akan protes ke pemerintah Malaysia," tutur dia.

Yang pasti, Sutarman berjanji, tim ini akan bekerja dengan cepat dan tak akan memakan waktu yang lama di Malaysia. "Yang jelas secepatnya, kalau lama-lama kan ngabis-ngabisiin duit," seloroh mantan Kapolda Metro ini.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement