Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Muhaimin Diminta Memaksimalkan Fungsi Negara Melindungi Rakyat

K. Yudha Wirakusuma , Jurnalis-Selasa, 20 November 2012 |19:00 WIB
Muhaimin Diminta Memaksimalkan Fungsi Negara Melindungi Rakyat
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Aktivis 1998, Adian Napitupulu, mengatakan bahwa ajakan Menakertrans, Muhaimin Iskandar, agar Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia melakukan mogok kerja sebagai solidaritas terhadap TKI yang diperkosa adalah pernyataan yang bernuansa Pengkhianatan.

"Tidak Mustahil suatu ketika Rakyat sampai pada kesimpulan bahwa Pemerintah hanya mau devisa dan pajak, dari keringat Rakyat tapi tidak mau membela Rakyat saat menghadapi kekejaman di negara tempatnya bekerja," kata Adian dalam pesan elektroniknya kepada Okezone, Selasa (20/11/2012).

Kata Adian, pernyataan Muhaimin cukup berbahaya, karena dianggap memproklamirkan bahwa Indonesia sebagai Negara telah tidak ada. "Sehingga untuk melindungi diri masing-masing di Luar Negeri, maka rakyat harus berharap pada kekuatan solidaritasnya sendiri dengan melakukan mogok bukan berharap pada kekuatan negara sebagaimana yang seharusnya menjadi kewajiban negara," tuturnya.

Adian menyarankan, sebagai menteri Muhaimin harus mampu memaksimalkan fungsi negara untuk melindungi rakyatnya di manapun berada melalui berbagai cara seperti Diplomasi, penarikan seluruh TKI, hingga jika perlu menggunakan kekuatan militer.

"Di sisi lain, pernyataan Muhaimin bisa dimaknai sebagai upaya cuci tangan terhadap apa yg menjadi tanggung jawabnya, sehingga jika dikemudian hari peristiwa kekejaman terhadap TKI berulang maka Muhaimin bisa saja mengelak dengan mengatakan bahwa kekejaman itu berulang karena minimnya solidaritas TKI bukan karena kegagalan negara melaksanakan kewajiban konstitusionalnya untuk melindungi Rakyat," tukasnya.

(K. Yudha Wirakusuma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement