JAKARTA - Meski telah selesai dibangun sejak enam tahun lalu, rumah susun (Rusun) yang diperuntukkan bagi karyawan Dinas Kebersihan DKI Jakarta di Jalan Kemuning Raya RT 05/05, Cengkareng Barat, Jakarta Barat ini dibiarkan tidak berpenghuni.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima berita acara penyerahan kepada dinas kebersihan.
"Karena sampai dengan saat ini belum ada berita penyerahan ke Dinas Kebersihan, jadi belum bisa ditempati," ungkap Unu melalui pesan singkatnya kepada Okezone, Sabtu (5/1/2013).
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Novizal mengklaim satu dari dua blok rusun itu sudah siap huni setelah diberikan fasilitas layak huni pada 2012 kemarin. "Bangunan rusun tersebut ada 2 blok, yang satu blok sudah siap huni, karena baru dilengkapi fasilitas layak huninya tahun 2012," kata Novizal.
Sedangkan untuk satu blok lainnya, sambung Novizal, sudah dialokasikan pada anggaran 2013. "Dan rusun ini akan dikelola oleh Dinas Kebersihan," tandasnya.
Berdasarkan pantauan, kondisi Rusun sangat memprihatinkan. Semak belukar setinggi satu-dua meter menghiasi lingkungan Rusun. Bagian lantai di Rusun dengan jumlah 200 unit itu juga sangat kotor dan terlihat sampah berserakan.
Bahkan, sejumlah warga mengatakan Rusun yang mempunyai dua blok setinggi enam lantai ini kerap dijadikan ajang tempat transaksi narkoba. Tidak sedikit pula muda-mudi yang memanfaatkan unit-unit kosong itu untuk melakukan perbuatan mesum.
Nasar Sainan (66), seorang penjaga rusun, mengatakan sejak 2006 silam, pengembang rusun belum menyerahkanterimakan rusun yang berdiri di atas lapangan sepak bola milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta tersebut, kepada Dinas Perumah an dan Gedung DKI Jakarta. ”Rencananya Rusun ini untuk pegawai Dinas Kebersihan, tapi sudah enam tahun ini tidak ada satupun yang menempati,” ujar Nasar.
Dia berharap rusun ini segera ditempati oleh para pegawai Dinas Kebersihan, karena bila semakin lama dibiarkan tidak berpenghuni tentunya akan membuat kondisi rusun semakin cepat mengalami kerusakan. Sekarang ini saja, kata dia, orang-orang tidak bertanggung jawab telah mencuri sejumlah fasilitas yang ada di rusun seluas lima hektare ini.
Nasar menyebutkan, dirinya mendapati sejumlah bahan bangunan berupa kerangka pintu, jendela, dan perangkat lain yang terbuat dari alumunium telah raib. Bukan itu saja, sejumlah lampu penerangan dan panel listrik pun hilang. ”Sekira tahun 2007 dan 2009, banyak warga dan pemulung yang datang ke tempat ini hanya untuk mengambil barang-barang itu,” ujarnya. Nasar mengaku belum mendapat informasi kapan rusun ini akan ditempati.
(Muhammad Saifullah )