SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-Hye akan mendesak Pemerintah China melindungi pembelot Korea Utara (Korut) yang bersembunyi di China. Isu warga Korut itu juga akan dibahas Park dalam kunjungannya ke Beijing, bulan depan.
"Kami ingin memasukan isu ini dalam agenda pertemuan Par dengan Presiden Xi Jinping," demikian pernyataan pejabat kantor Presiden Korsel, seperti dikutip Chosun Ilbo, Jumat (31/5/2013).
Selama ini Park memang selalu khawatir dengan pemulangan pembelot-pembelot Korut ke tanah airnya. Park menegaskan kembali, para warga itu tidak boleh direpatriasi karena mereka bisa disiksa oleh pemerintahnya.
Pada Februari 2012, Park sempat menulis Surat ke mantan Presiden China Hu Jintao mengenai isu pendeportasian warga Korut. Park menedesak Hu agar tidak memulangkan mereka.
Sejauh ini, Korsel tidak menyalahkan China atas pemulangan sembilan warga Korut yang singgah di Laos. Waktu kepulangan sembilan pembelot itu ke Korut juga masih belum jelas hingga saat ini.
"Mereka hanya tinggal di China dalam waktu yang singkat, belum jelas kapan mereka akan dipulangkan ke Korut," demikian pernyataan pejabat Korsel.
Seperti diketahui, Korsel pun langsung mengutarakan protes ke Laos setelah mereka memulangkan sembilan warga Korut. Korsel juga langsung menyelidiki, mengapa Laos mengambil keputusan itu dan tidak mengirim para pembelot Korut ke Korsel.
Keputusan Laos memang sangat tidak terduga, namun hal itu bisa saja karena keeratan hubungan Laos dan Korut yang merupakan dua negara komunis. Para pengamat pun menilai, Laos kurang memperhatikan hubungan bilateralnya dengan Korea Selatan (Korsel).
(Aulia Akbar)