Pengusiran 9 Pembelot Korut Adalah Titah Kim Jong-Un

PYONGYANG - Salah satu radio pengamat Korea Utara (Korut) melaporkan, pemulangan sembilan warga Korut dari Laos merupakan titah resmi dari Kim Jong-Un. Nasib dari kesembilan warga yang diduga merupakan anak yatim piatu itu masih belum diketahui.

Sumber di Pyongyang mengatakan, kesembilan warga Korut yang dipulangkan dari Laos sudah tiba di Wisma Sunan tepat pada 29 mei lalu. Warga yang masih berusia sekira 15 hingga 23 tahun itu juga menjalani proses re-indoktrinasi oleh Pemerintah Korut. Demikian, seperti diberitakan Free North Korea Radio, Selasa (4/6/2013).

Pemulangan yang dilakukan secara cepat itu dinilai melibatkan agen-agen Korut. Jong-Un pun diklaim memerintahkan kepulangan mereka, dan oleh karena itulah kepulangan mereka berjalan dengan sangat lancar.

Seperti diketahui, masalah pemulangan warga Korut itu sempat dikritisi oleh berbagai pihak termasuk Korea Selatan (Korsel). Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ikut khawatir dengan peristiwa ini, meminta Korut mengizinkan masuk pemantau internasional untuk menjamin keselamatan sembilan warganya.

"Kami sangat khawatir dengan sekelompok warga Korut ini, lima orang di antaranya adalah anak di bawah umur yang terancam disiksa setelah mereka sampai di kampung halamannya," ujar juru bicara PBB Rupert Colville.

Meski demikian, kekhawatiran dan pernyataan PBB langsung disikapi dengan sini oleh China selaku negara perantara deportasi warga Korut. Menurut China, Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) tidak bertanggung jawab atas komentarnya dalam menyikapi masalah ini.

China pun membantah melakukan konspirasi untuk pendeportasian warga-warga Korut itu. Menurut China, seluruh warga Korut yang tiba di negaranya dari Laos membawa dokumen-dokumen kewarganegaraan yang sah.

(Aulia Akbar)