JAKARTA - Calon presiden (capres) yang juga Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), semakin gencar memburu figur untuk dijadikan sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2014 mendatang.
Sejumlah nama mulai mencuat, diantaranya adalah Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi), mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, serta sejumlah tokoh lainya.
Keinginan Ical yang seakan tergesa-gesa mencari pendamping itu, disesalkan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung. Pasalnya sampai saat ini elektabilitas Ical tak kunjung membaik.
"Penentapan cawapres sebaiknya setelah Golkar selesaikan Pileg. Karena dengan menyelesaikan Pileg, dengan harapan suara kita signifikan. Jadi lebih fleksibel menentukan cawapres," kata Akbar saat dihubungi di Jakarta, Rabu (24/7/2013).
Akbar menyarankan agar Ical nantinya bisa mendengarkan aspirasi dari sejumlah kader dan fungsionaris partai saat menentukan cawapres nanti. Hal ini agar bertujuan tidak menimbulkan kegaduhan di internal Partai Golkar.
Bahkan Akbar berharap aghar Ical benar-benar mendengarkan saran Dewan Pertimbangan partai, yang dia ketuai dalam proses penentuan cawapres.
"Harus mendengar dari suara DPD I (Provinsi), syukur-syukur DPD II (Kabupaten/Kota) dan Dewan Pertimbangan partai yang selama ini cukup memberikan masukan kepada partai," tegas mantan Ketua DPR RI ini.
(K. Yudha Wirakusuma)