Stres & Tak Punya Pelampiasan Jadi Alasan Remaja Bunuh Diri
JAKARTA - Rektor Bina Nusantara (Binus) University Harjanto Prabowo berpendapat, penyebab utama bunuh diri yang dilakukan oleh para remaja di Indonesia adalah karena adanya tekanan. Namun, kondisi tersebut tidak diimbangi dengan keimanan yang kuat.
"Mereka mendapatkan tekanan tinggi dan tidak ada tempat untuk melampiaskannya. Tidak ada tempat untuk bercerita," ujar Harjanto kepada Okezone dalam acara buka puasa di Plaza Semanggi, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Padahal, lanjutnya, ketika dalam keadaan tertekan anak tersebut memiliki iman yang kuat, maka bunuh diri bukanlah jalan keluar yang akan dipilih. Sebab, dengan keimanan yang kuat, anak tersebut tahu jika bunuh diri hanya akan menambah dosa.
"Dia tidak menganggap Tuhan itu ada dan merasa hidup menjadi sia-sia. Maka pilihan untuk jalan keluarnya adalah bunuh diri. Kalau iman dia kuat, dia akan mengerti kalau hidup itu tidak semua enak dan pasti ada jatuh bangun," jelasnya.
Harjanto menyayangkan, banyak kasus bunuh diri yang dilakukan remaja atas penyebab yang terkesan sepele. Mulai dari putus cinta, tidak lulus ujian, hingga kondisi keuangan keluarga yang sangat minim.
"Remaja yang bunuh diri karena diputus pacarnya berarti dia tidak punya teman. Dia tidak percaya Tuhan pasti akan memberikan ganti yang lain. Tapi kalau kasusnya miskin, tidak bisa apa-apa. Itu kesalahan sistem," ungkap Harjanto.
(Margaret Puspitarini)
