Dan-Grup 2 Kopassus Kecewa Atas Vonis Ucok Cs

YOGYAKARTA - Komandan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Letkol Maruli Simanjuntak, hadir menyaksikan sidang putusan yang menjerat 12 anak buahnya yang berlangsung selama dua hari.

Meski tidak secara tegas menyatakan kekecewaannya atas putusan majelis hakim, namun dari nada bicara dan raut wajah Maruli terlihat kecewa. Pria yang selalu mengenakan pakaian preman saat menyaksikan sidang itu terlihat santai saat berkomunikasi dengan wartawan.

"Yaa, Anda bisa melihat sendiri kan, semuanya dibuka, terbuka, siapa pun bisa menyaksikan jalannya persidangan," kata Maruli kepada Okezone di Dilmil II-11 Yogyakarta, Jumat (6/9/2013).

Maruli tetap memuji keberanian anak buahnya, khususnya Serda Ucok Tigor Simbolon yang secara kesatria mengakui perbuatannya. Prajurit seperti itu sebenarnya dibutuhkan untuk mengemban tugas negara.

"Mereka melakukan itu tanpa insentif (bayaran), mana ada sekarang orang berbuat tanpa insentif? Mereka sudah mengakui kesalahannya, tapi masih dihukum (berat)," jelasnya seolah protes atas putusan.

"Apa yang dilakukannya itu atas jiwa kesatuan, jiwa persahabatan yang kuat, jiwa korsanya yang tinggi, tidak ada sama sekali perintah," imbuhnya.

Di mata Maruli, Ucok Tigor Simbolon memiliki intelektualitas yang baik. Eksekutor empat tahanan titipan Polda DIY di Lapas Klas IIB Sleman itu memiliki semangat hidup yang tinggi.

Disinggung soal apakah negara masih membutuhkan Ucok? Maruli mengelak untuk menjawab. Sebab, kariernya di militer ditentukan dalam persidangan yang belum berakhir.

"Kalau dibutuhkan di kesatuan itu tergantung putusan perkaranya. Bukan kapasitas saya menjawab," elaknya.

Meski demikian, Maruli yakin jika nantinya Ucok sudah bebas dalam menjalani hukuman akan ada banyak pihak yang membutuhkannya. Berbagai keahlian, kedisiplinan, dan kejujuran dimiliki pria tersebut.

"Dengan kemampuan yang dimilikinya, saya yakin banyak peluang kalau soal pekerjaan nanti," pungkasnya.