Berbahasa Indonesia yang Baku Perlu, Lho!

JAKARTA - Sehari-hari, kita memang terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baku dalam berkomunikasi dengan orang lain. Tetapi, sebenarnya kemampuan berbahasa Indonesia yang baku itu juga perlu, lho! Tujuannya, agar orang yang kita ajak bicara menaruh hormat pada kita.

Kuncinya, kata mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) Nabiela Rizki Alifa, dengan mengetahui kapan saja penggunaaan bahasa baku diperlukan.

"Ada juga orang yang bisa berkomunikasi tapi tidak tahu tata letak penggunaan bahasa yang baku seperti apa. Alangkah baiknya jika kita bicara dengan baku tapi juga secara santai," ujar Nabiela saat dihubungi Okezone, Sabtu (19/10/2013).

Selain berbicara langsung, kemampuan berbicara baku secara tidak langsung juga perlu. Misalnya, ketika menulis surat. Kita harus tahu siapa orang yang dituju surat tersebut, sehingga bisa menentukan gaya bahasa yang akan digunakan. Nabiela yakin, belajar bahasa Indonesia menjadi cara termudah bagi kita agar dapat menguasai kemampuan berbahasa yang baku.

"Jadi kalau mau nulis surat atau undangan, orang juga akan lebih menghormati kita," ucapnya.

Ketika berbicara langsung dengan orang lain, kita juga harus memperhatikan aspek nonverbal, seperti sikap. "Kalau kita bicara dengan orang lain, yang dilihat adalah matanya. Kadang kita lupa memikirkannya, padahal itu sangat penting," ungkapnya.

Hal senada dilontarkan oleh mahasiswi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Donna Ayu Syah Putri. Dia menilai, kita memang perlu berbahasa Indonesia yang baku dalam kehidupan sehari-hari. "Kalau kita melamar kerja, bahasa dalam tulisan juga harus sopan," tuturnya.

Selain melamar kerja, ketika kita harus menyampaikan pidato juga harus berbahasa Indonesia yang baku. "Tujuannya sopan dan enak didengar, kalau tidak baku orang akan risih," tuturnya.

(Rifa Nadia Nurfuadah)