SUBANG - Sudah sepekan dua pengemis asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, Walang dan Sa'aran, diamankan di Panti Sosial Bina Insan, Cipayung, Jakarta Timur.
Hal ini membuat keluarga khawatir. Bahkan, istri Sa’aran yang tinggal di Kampung Jungklang, Desa Ranca Asih, Kecamatan Patokbeusi, Subang, sulit makan dan tidak bisa tidur setelah menerima kabar suaminya terkena razia.
Junarti, istri Sa’aran, mengatakan, suaminya diajak oleh Walang mengemis ke Jakarta sejak delapan bulan lalu. Namun dua bulan terakhir, suaminya belum pulang. Suaminya berperan sebagai orang sakit yang sudah tidak bisa berjalan, sementara Walang menarik gerobaknya. Mereka mengandalkan belas kasih orang dengan meminta uang untuk biaya pengobatan.
Menurut Junarti, Walang menjanjikan Sa’aran akan mendapat bagian Rp50 ribu per hari atau Rp1,5 juta per bulan dari hasil mengemisnya itu. Namun kenyatannya, selama mengemis di Jakarta, suaminya hanya mendapat bagian Rp500 ribu sampai Rp600 ribu per bulan. Bahkan, suaminya pernah hanya mendapat Rp200 ribu. Karena itu, ia tidak yakin suaminya bisa mendapat uang sampai Rp25 juta dari hasil mengemis.
Berbeda dengan keluarga Sa’aran, kediaman Walang tampak tertutup rapat. Keluarga cenderung menutup diri, apalagi kepada wartawan.
(Anton Suhartono)