INDRAMAYU – Pengemis dari Kampung Pengemis, Desa Pecuk, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, kurang memperhatikan pendidikan anak-anak. Hal itu tergambar dari keluarga Ratnawati, warga setempat.
Ia memilih pasrah ketika ketiga anaknya lebih memilih tidak masuk sekolah dengan alasan tidak ada uang jajan. Ketiga anak yang masih duduk di bangku SD, yaitu W, E, dan T.
Mereka yang sementara hanya tinggal dengan ibunya itu sangat jarang masuk sekolah. Mencengangkan, karena mereka kerap masuk sekolah hanya sekali dalam seminggu.
"Dalam seminggu, berangkat sekolah hanya sehari karena saya tidak punya uang untuk memberikan uang jajan," ucap Ratnawati.
Suaminya yang hanya menjadi pemulung di Jakarta, hanya bisa memberikan uang setiap bulan sebesar Rp500 ribu. Ia mengaku uang itu tidak cukup untuk kebutuhan hidup selama sebulan.
"Sekarang serba mahal, jadi tidak sampai untuk uang jajan anak sekolah," tuturnya. Kini, ia hanya bisa pasrah menghadapi ketiga anaknya yang mogok untuk bersekolah dengan alasan tidak ada uang jajan.
Sebagian keluarga lainnya di sana, punya uang namun menyampingkan soal pendidikan. Mereka yang yang sudah berhasil mengumpulkan uang dari Mengemis di Jakarta, memilih membangun rumah beton atau membeli sepeda motor. Hal itu diungkapkan Zaenal (60), warga setempat.
(Abu Sahma Pane)