Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Berbagai Aksi Pelecehan Seksual & Pencopetan di Bus Transjakarta

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 27 Januari 2014 |13:00 WIB
Berbagai Aksi Pelecehan Seksual & Pencopetan di Bus Transjakarta
(Foto: Okezone)
A
A
A

DIANDALKAN sebagai salah satu pengurai kemacetan Ibu Kota, moda transportasi massal Bus Transjakarta ternyata masih sering bikin warga mengelus dada. Pelayanan angkutan ini semakin buruk dari tahun ke tahun.

Selain kondisi bus dan halte yang tak nyaman, aksi kriminalitas kerap terjadi. Kejadian terbaru adalah pelecehan seksual terhadap seorang penumpang oleh empat oknum petugas Transjakarta.

Berbagi Aksi Kriminalitas:

Pelecehan Seksual

5 Juli 2010
Pitoyo (59) seorang pelaku pelecehan seksual di koridor I (Kota-Blok M) diamankan ke Mapolres Jakarta Selatan. Pitoyo tertangkap basah meremas payudara DN (33), penumpang Transjakarta.

7 Februari 2011
Edi (43) menggesek-gesekkan kemaluannya di bokong E (19) saat Transjakarta melaju di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pelaku berhasil ditangkap saat akan keluar halte.

23 November 2011
Ahmad Afriansyah (40) tepergok oleh penumpang saat memegang bokong IF (15), seorang siswi SMK di Transjakarta jurusan Harmoni-PGC.

10 November 2012
Udin nekat memegang P (18) penumpang Transjakarta yang masih berstatus pelajar saat akan masuk bus di halte Harmoni. Udin mengaku aksinya terinspirasi film porno di telefon genggamnya.

4 Desember 2012
AGT (28) menjadi korban pelecehan saat antre di halte Harmoni. Pelaku adalah Suprianto yang merekam pakaian dalam korban memanfaatkan telefon genggam berkamera.

29 Juli 2013
Johari (18), warga Ciracas dibawa ke Mapolsek Pancoran karena menggesek-gesekkan kemaluannya ke bokong seorang penumpang, M. Aksi pelaku diketahui karena rok korban bagian belakang basah akibat ulah pelaku.

30 Agustus 2013
Pria berinisial HS (30) tepergok menggesekkan alat kelaminnya ke dua penumpang perempuan di koridor IX (Pluit-Pinang Ranti). Pelaku langsung diamankan petugas di Mapolsek Jatinegara.

21 Januari 2014

Seorang penumpang perempuan menjadi korban pelecehan seksual empat petugas keamanan di ruang genset halte Harmoni. Berdalih menolong korban yang sebelumnya pingsan, pelaku melecehkan korban yang dalam kondisi lemas.

Pencopetan

13 November 2009
Mira Rosita (21) kehilangan telefonnya saat berada di dalam Transjakarta Koridor V (Ancol-Kampung Melayu). Petugas yang melakukan penggeledahan akhirnya behasil menangkap pelaku, KR.

15 Juli 2010
Ida Fitriyani, penumpang Transjakarta jurusan PGC-Ancol kehilangan telefonnya. Ida menyadari sesaat setelah turun di halte Matraman.

24 Juli 2012
Koharuddin (24) tertangkap tangan mencuri telefon dari tas Indriyani, calon penumpang Transjakarta yang mengantre di halte Harmoni. Kohar ditangkap massa karena korban teriak minta tolong.

27 Agustus 2012
IS (22) diringkus petugas keamanan setelah tepergok menggasak Blackberry milik DS yang baru turun dari Transjakarta di halte Ragunan.

1 Oktober 2013
Rocardo (20) dikeroyok massa usai tepergok mencopet telefon milik Vera (22) di halte Harmoni. Dalam pemeriksaan polisi, pelaku mengaku sudah beberapa kali beraksi.

Kecelakaan Lalu Lintas

21 Maret 2012
Kecelakaan melibatkan bus Transjakarta Koridor X rute PGC-Tanjung Priok. Pejalan kaki bernama Suneta (35) tewas tertabrak Transjakarta di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

5 Januari 2013
Bus Transjakarta bernomor polisi B 7999 IX terlibat kecelakaan dengan Toyota Yaris B 8928 UG di Jakarta Pusat.

3 Februari 2013
Bus Transjakarta menabrak seorang pejalan kaki di Jalan Panjang tepatnya di depan SMAN 65, Jakarta Barat, Korban meninggal dunia.

12 Februari 2013
Bus Transjakarta koridor VI (Ragunan0Dukuh Atas) menabrak pejalan kaki di depan Kantor Kedubes Malaysia, Kuningan, Jakarta Selatan.

13 Maret 2013
Kecelakaan Bus Transjakarta di Jembatan Layang Simprug, Jalan Arteri Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, memakan korban jiwa. Fenti Handayani tewas tergilas bus.

Wajah Buruk Transjakarta

• Halte jadi sasaran kejahatan/demo (ditembak, dirusak, dibakar)
• Rawan kriminalitas, seperti pencopetan dan pelecehan seksual.
• Bus terbakar/mogok di tengah jalan.
• Fisik bus mulai reot.
• Sering terlibat kecelakaan di jalan.
• Masih ditemui pengemudi ugal-ugalan.
• Halte yang tak nyaman.
• Keberangkatan/kedatangan bus tidak tepat waktu.
• Penumpang dan penjual tiket tidak sopan/arogan.
• Jalur bus rusak di beberapa titik.
• Jembatan penyeberangan rusak.
• Komunikasi pramudi dan petugas kurang sehingga sering bus sudah melaju meski pintu belum tertutup.
• Jalur bus tidak steril.

(Anton Suhartono)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement