YOGYAKARTA - Ketua Dewan Adat yang juga adik kandung PB XIII, Gusti Kanjeng Ratu Wandansari atau Gusti Moeng, sempat menyatakan agar Menpora, Roy Suryo, tidak perlu campur tangan mengurusi masalah internal di Kasunanan Surakarta, Solo. Ada anggapan Roy Suryo melakukan intervensi terkait konflik internal tersebut.
"Ya engak apa apa, saya tidak menyatakan seperti itu dan saya menilai Pak Roy tidak melakukan intervensi," kata Kanjeng Gusti Panembahan Haryo Panembahan Agung (KGPHPA) Tedjowulan kepada wartawan di Yogyakarta, Kamis (6/3/2014).
Tedjowulan menyampaikan, butuh sikap kesatria untuk menerima kenyataan dalam mengakhiri konflik yang terjadi di internal Kasunanan Surakarta. Egoisme harus dihilangkan agar masalah yang ada selesai dengan baik.
"Harus diakui bahwa di Kraton itu ada Putra Putri Dalem, Sentono Dalem, Kerabat Dalem, Abdi Dalem, Simpatisan Dalem, dan sebagainya," kata salah satu Putra PB XII itu.
"Sentono Dalem itu dari Pakubuwono, Hamengkubuwono, Pakualam, dan Mangkunegaran. Pak Roy itu kan dari Pakualam (PA) Yogyakarta, itu masuk Sentono Dalem," imbuhnya.
Untuk menyelesaikan konflik di Kasunanan Surakarta, kata Tedjowulan, sebenarnya 'mudah'. Ada tiga hal yang harus dilakukan bagi semua yang ada di dalam Kraton.
"Pertama, ikuti kemauan Sinuwun (PB XIII). Kedua jadi pembantu Sinuwun yang baik, dan koordinasi baik internal maupun eksternal. Sudah tiga hal itu saja, selesai konflik yang ada," katanya.
Hanya saja, lanjutnya, mau tidak seluruh kerabat-kerabatnya menyelesaikan dengan baik. Kalau tidak ingin 'rukun - akur' sesuai keinginan PB XIII, berarti bukan pembantu Sinuwun yang baik.
"Kalau nyeyel, artinya tiga syarat itu tidak dijalankan. Dibutuhkan keiklasan, harus legowo, karena orang hidup itu bakal ngeleng -meninggal-, harus mengukir sejarah yang baik, kalau bisa," ujarnya.
Sebelumnya, Roy Suryo enggan mengomentari masalah itu karena melihat masalah internal di Kasunanan sudah dianggap selesai dan akan diumumkan Presiden SBY setelah 9 April nanti. Roy bahkan berani menyebut 95 persen masalah konflik di Kraton Solo sudah berakhir.
(Risna Nur Rahayu)