Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pasien Meninggal, Dinkes Konsultasi ke Kemenkes

Aisyah , Jurnalis-Senin, 10 Maret 2014 |15:38 WIB
Pasien Meninggal, Dinkes Konsultasi ke Kemenkes
Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan meminta pendapat tim ahli medik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait kasus meninggalnya Andre Safa Gunawan (10) yang meninggal akibat ditolak Rumah Sakit Tarakan.

"Jadi nanti kita akan minta pendapat ahli dulu. Apakah dia (Andre) meninggal karena kelalaian rumah sakit atau karena memang sudah end state (stadium akhir)," kata Kepala Dinas Kesehatan, Dien Emawati, di Balai Kota, Jakarta, Senin (10/3/2014).

Pemanggilan tim medik ini, kata Dien, akan dilakukan usai dilakukan audit medis oleh Dinas Kesehatan.

"Ini masih harus dilakukan audit medis dulu. Kami belum bisa mengiyakan apa memang ada kelalaian. Hari ini ada rapat medis di rumah sakit. Nanti kita terima laporan Selasa atau Rabu. Baru kita minta tim ahli dari Kemenkes," terangnya.

Disampaikan Dien, Rumah Sakit Tarakan merupakan kelas rumah sakit strata tertinggi RSUD di Jakarta. "Rumah Sakit Tarakan merupakan strata kelas A yang merupakan pada kategori penyakit paling tinggi kayak tumor, bedah," tukasnya.

Sebelumnya, anak berusia 10 tahun, Andre Safa Gunawan, meninggal pada Sabtu 8 Maret 2014 lantaran RSUD Tarakan menolak memberikan perawatan dan malah melempar-lempar orang tuanya ke bagian rumah sakit yang lain .

"Saya bawa dia ke RS Tarakan, karena sebelumnya dokter di Maha Karuna bilang, Andre menderita radang tenggorokan. Setelah tiba di UGD, dokter di sana bilang Andre menderita tumor, sehingga harus dibawa ke ruangan yang khusus menangani tumor," kata Yoga.

Namun, saat di ruangan tersebut, Andre justru disuruh kembali lagi ke ruang IGD. "Saya diping-pong," kata Yoga.

Saat kebingungan dilempar oleh pihak rumah sakit, seorang petugas keamanan justru menyarankan agar Yoga membawa pulang anaknya.

Saat di rumah, Andre menghembuskan napas terakhirnya. "Mau bagaimana lagi, saya tidak bisa apa-apa. Saya hanya bisa pasrah. Saya ikhlas," tutup dia.

(Susi Fatimah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement