JAKARTA- Wakil Kepala Sekolah Al Kamal Bidang Kurikulum, Silmy Kaavah Purnama membantah adanya aksi kekerasan di Sekolah Al Kamal, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kata dia, dirinya telah mendapatkan telefon dari wali murid pada Rabu 20 Agustus 2014 malam. Orang tua tersebut mengeluh karena anaknya pulang malam dan mengalami pusing.
"Saat ditanya ke anaknya, katanya disuruh jalan jongkok, lalu saya sebagai pihak sekolah mencari tahu hal itu. Dan informasi dari siswi yang berada di lokasi katanya disuruh jalan jongkok, makan nasi hanya pakai garam, dan permen," ujar Silmy kepada wartawan di Sekolah Al Kamal, Jumat (5/9/2014).
Kata dia, aksi tersebut terjadi di Copylas, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Para siswa berkumpul bersama kakak kelasnya dan kejadian itu di luar jam sekolah. "Jadi usai kejadian seperti itu, mereka (siswa) tidak melapor. Lalu mereka saya tanya. Kata mereka, mereka diajak ke sana sama kakak kelas, " lanjut wanita yang juga Guru BP itu.
Sementara itu, menurut Fahri, seorang siswa yang berada di lokasi itu. Dia tidak merasa di-bully. "Tidak ada kejadian apa-apa di sana, hanya disuruh jalan jongkok dan makan nasi pakai garam ramai-ramai, biar lebih solidaritas saja, kalau enggak ikut enggak dianggap solid. Dan enggak ada ancaman juga," ujar Fahri.
Menurut Fahri, dia diajak oleh kakak kelas XI dan XII untuk berkumpul-kumpul di Copylas, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. "Di sana sampai jam 19.00 WIB, dan saya pusing karena memang kecapean dari kemarin-kemarin," pungkasnya.
(Stefanus Yugo Hindarto)