JAKARTA – Pengamat terorisme, Al Chaidar mengaku terkejut dengan kehadiran teroris asal Turki di Poso, Sulawesi Tengah. Pasalnya, sepanjang sejarah terorisme Indonesia, baru kali ini teroris asal Turki terdeteksi di Indonesia.
“Ini mengejutkan karena belum pernah ada (teroris Turki ke Indonesia). Terutama kehadiran ISIS yang fenomenal dan sangat mengejutkan banyak orang,” kata Al Chaidar saat berbincang dengan Okezone, di Jakarta, Minggu (14/9/2014) malam.
Dia menilai, perkembangan ISIS yang begitu cepat membuat pemerintah Indonesia sendiri kalang kabut mengatasi jaringan terorisme di Indonesia.
“Perkembangan yang relatif cepat membuat pemerintah serabutan enggak bisa mengatasi itu yang akhirnya tidak mengerti bagaimana megnhadapi situasi seperti ini,” terangnya.
Chaidar menyarankan sebaikanya seluruh unit anti terror yang dimiliki oleh kesatuan penegak hukum di Indonesia diterjunkan untuk bisa mengatasi terorisme yang semakin merajalea di Indonesia.
Densus 88 Mabes Polri berhasil membekuk tujuh terduga teroris di Desa Marantale, Kecamatan Siniu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Empat di antaranya merupakan WNA asal Turki.
Keempatnya masuk ke Indonesia dengan cara ilegal. Mereka harus menempuh perjalanan panjang melewati beberapa negara dan kota di Indonesia.
Para WNA yang ditangkap tersebut yakni A Basyid, A Bozogglan, A Bayram dan A Zubaidan. Mereka diduga terlibat jaringan ISIS dan berafiliasi dengan jaringan Santoso.
(Rizka Diputra)