MAKASSAR - Enam orang terduga simpatisan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang ditangkap personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, ternyata pernah belajar di Pondok Pesantren Madrasah Tahfizul Quran. Lembaga pendidikan ini berada Jalan Manuruki, Sudiang Raya, Makassar.
Kendati hanya berjarak sekira 300 meter dari Mapolda Sulsel, cukup sulit untuk menemukan lokasi pesantren ini. Letaknya berada di dalam lorong sebagai pintu masuk khusus yang terpisah dengan permukiman warga.
Sekilas, pesantren tersebut terlihat bernuansa tradisional dengan bangunan dominan terbuat dari kayu. Ketika memasuki kompleks pesantren yang ramai dengan murid-murid yang masih belia, Okezone harus melapor kepada penjaga di depan pintu masuk.
Kendati sudah melapor, tidak serta merta bisa menemui pimpinan pesantren tersebut, Ustad Muhammad Basri. Okezone harus menunggu izin agar bisa mewawancarai sang ustad terkait penangkapan enam simpatisan ISIS di Jakarta. Okezone kemudian diarahkan ke sebuah ruang pertemuan.