Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pengusaha Odong-Odong di Bangkalan Buru Lagu Anak sampai Surabaya

Syaiful Islam , Jurnalis-Selasa, 23 September 2014 |09:28 WIB
Pengusaha Odong-Odong di Bangkalan Buru Lagu Anak sampai Surabaya
Sejumlah anak naik odong-odong (ilustrasi)
A
A
A

BANGKALAN - Keberadaan lagu anak-anak di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mulai sulit ditemui. Kondisi tersebut menyulitkan para pengusaha odong-odong dalam memutarkan lagu anak-anak saat menjalankan usaha.

Sebab, lagu yang diputar memberikan pengaruh terhadap keinginan anak untuk naik odong-odong. Jika bukan lagu anak, biasanya kurang menarik minat anak untuk menaikinya.

Demi mendapat lagu anak, tak jarang para pengusaha odong-odong menyeberang lautan menuju Surabaya untuk membeli compact disc (CD) lagu anak-anak. Itu pun lagu anak-anak yang keluaran lama, tidak ada yang terbaru.

"Sekarang saya kesulitan mendapatkan lagu anak-anak di sini. Terpaksa saya harus pergi ke Surabaya untuk mencari lagu itu," terang seorang pengusaha odong-odong yang biasa beroperasi di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Abdul Rahman, Selasa (23/9/2014).

Rahman menjelaskan, sebenarnya ia sudah mempunyai koleksi lagu anak-anak, tetapi stok lama, seperti lagu Balonku dan si Komo. Tetapi, menurutnya, anak sekarang mulai bosan dengan lagu yang sudah ada.

"Tapi di Surabaya juga tidak ditemukan lagu anak-anak terbaru yang bagus dan mendidik seperti dulu. Sehingga, saya membeli lagu anak-anak bahasa Jawa, supaya lagu yang diputar tidak monoton," paparnya.

Menurut Rohman, dirinya memang sengaja memutar lagu anak-anak saat menjalankan odong-odong untuk menarik minat anak. Bila diputar lagu dewasa, kurang menarik anak kecil menaikinya.

"Kami berharap lagu anak-anak yang terbaru segera muncul lagi. Saya mematok tarif Rp3.000 untuk sekali naik per anak. Adapun durasinya sekira 10 menit," jelasnya. (Syaiful Islam)   

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement