JAKARTA - Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) mengharapkan Presiden Joko Widodo dan Wakilnya, Jusuf Kalla (Jokowi-JK) piawai dalam membangun komunikasi politik. Pasalnya, mayoritas kekuasaan di parlemen dikuasai partai Koalisi Merah Putih (KMP).
Sekjen PPI, Gede Pasek Suardika, mengatakan, dalam sistem presidensial secara konstitusi posisi politik presiden sangat kuat, namun DPR juga memiliki posisi dan kekuatan politik yang hebat.
"Tapi tanpa dukungan DPR, pemerintah juga bisa mengalami kerepotan. Kalau hanya bertahan untuk tidak dijatuhkan, pemerintah Jokowi-JK tidak akan mengalami kesukaran. Tetapi untuk stabil, efektif dan produktif alias sukses, peta politik di Senayan sekarang belum kondusif," katanya saat jumpa pers di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Kamis (23/10/2014).
Menurut Pasek, saat ini kekuatan KMP untuk mengontrol mayoritas suara parlemen bisa menghambat pemerintahan Jokowi-JK. Sebab itu, Jokowi-JK harus mengantisipasi realitas politik sejak dini agar tidak melahirkan pemerintahan yang ringkih.
"Kalau pemerintahan ringkih, tidak didukung, atau malah diganggu, maka yang akan menjadi korban rakyat. Keadaan ini jangan dianggap enteng, karena bisa berpotensi menjadi mimpi buruk. Rakyat semua bercita-cita untuk bermimpi indah. Sudah terlalu lama mimpi-mimpi buruk menghantui Indonesia," tegasnya.