Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Asal Muasal Bahasa Madura yang Kini Mulai Luntur

Syaiful Islam , Jurnalis-Sabtu, 25 Oktober 2014 |12:23 WIB
Asal Muasal Bahasa Madura yang Kini Mulai Luntur
Prosesi Sra' Pasra'an Mantan Madhura (foto: Syaiful Islam/Okezone)
A
A
A

BANGKALAN - Bahasa Madura mempunyai sistem sebutan yang unik, sehingga membuat orang luar daerah sulit mempelajarinya terutama dalam hal pengucapan. Sistem vokal bahasa madura mengenal huruf a kuat serta i, u, e dan o.

Tidak hanya itu, bahasa Madura juga mempunyai banyak dialek. Di mana pada masing-masing daerah mempunyai dialek sendiri seperti Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. "Bahasa Madura sulit dipelajari orang luar. Karena memang bahasanya berbeda dengan Jawa dan Indonesia," terang Budayawan Madura asal Bangkalan, RM Hasan Sasra.

"Mungkin mereka bisa mengerti arti dari ucapan, namun kesulitan ketika mengucapkan. Orang Jawa yang belajar bahasa Madura, meskipun sudah pintar, pasti diketahui bahwa ia orang Jawa. Sebab, dialeknya tidak sama" tambahnya.

Meskipun begitu, sambungnya, bahasa Madura tetap bisa dipelajari oleh orang luar. Berbeda jika orang Madura belajar bahasa daerah lain. Mereka cepat mengusasi bahasa daerah lain sekaligus dengan dialeknya.

"Misal orang Madura merantau ke Jawa dan Kalimantan, mereka bisa dengan cepat menguasai daerah lain. Bahasa madura yang dipakai orang Bangkalan dengan kabupaten lain sama, cuma dialeknya saja yang berbeda," paparnya.

Ia menambahkan, bahasa Madura merupakan cabang dari bahasa Austronesia ranting Melayu-Polinesia, dan hampir mempunyai persamaan dengan bahasa daerah lain di Indonesia. Bahasa Madura banyak dipengaruhi Bahasa Jawa, Melayu, Bugis dan Tionghoa.

"Seperti kata taddha' artinya tidak ada, ini hampir sama dengan kata tadak dalam Bahasa Melayu Pontianak. Serta kata dhimmah yang mempunyai arti mana, hampir sama dengan dima di Minangkabau," paparnya.

Namun, sambungnya, bahasa Madura mempunyai aturan baku sendiri. Kemudian bahasa Madura juga terdiri ada beberapa bagian, ada bahasa yang halus dan bahasa sehari-hari. "Bahasa Madura juga ada yang bermacam kata, tetapi mempunyai arti yang sama. Misal, kata hedeh, sampean, ajungan, dan beknah, artinya sama yakni kamu," tandasnya.

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement