JAKARTA - TNI Angkatan Udara memakasa turun sebuah pesawat asing jenis Gulfstream IV bernomor HZ-103 milik Arab Saudi, di Bandara El Tari, Kupang, NTT.
Kepala Divisi Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Hadi Tjahjanto, menerangkan, pesawat yang dipaksa turun merupakan pesawat carteran dari Arab Saudi.

"Iya, itu pesawat carteran. Saat ini masih dalam penyelidikan. Informasi yang kami peroleh di dalam pesawat ada 6 orang kru dan penumpangnya tujuh orang," jelas Hadi kepada Okezone, Selasa (4/11/2014).
Dia menambahkan, saat diintai dua pesawat Sukhoi milik TNI AU, pilot pesawat Arab tersebut mengaku memiliki izin terbang di wilayah Indonesia. Namun, saat dicek di data base ternyata sudah kadaluarsa.
"Saat ditanya bilangnya punya izin, tapi izinnya sudah tidak berlaku," tegasnya.
Sebelumnya, Komandan Pangkalan Udara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kolonel Penerbang Andi Wijaya mengatakan, pesawat asal Arab Saudi itu dipaksa turun oleh dua unit pesawat Sukhoi yang bermarkas dari Makassar.
Menurut dia, pesawat tak berizin tersebut tertangkap radar Makassar dan langsung dikejar oleh dua pesawat Sukhoi dengan kecepatan tinggi "sonic boom", sekira pukul 14.30 WITA.
Dua Sukhoi itu berhasil menemukan pesawat asal Arab Saudi di 82 mil atau 150 kilometer dari Kupang atau sekira 60 derajat wilayah Kupang.
Pesawat Gulvstream dengan pilot Waleed Abdul Azis ini kemudian digiring ke Bandar Udara El Tari Kupang, kemudian para penumpang, kru dan pilot langsung diinterogasi oleh petugas.(fid)
(Muhammad Saifullah )