Seharusnya, kata Fadel, Agung Laksono malu melakukan tindakan seperti itu, sebab selain tidak ada dalam AD ART, dia juga tidak didukung oleh DPD I dalam membuat gerakan penyelamat partai itu.
"Kalau dapat dukungan 10 daerah DPD I lalu aklamasikan ketua presidium penyelamat itu bagus, ini satu saja tidak ada yang dukung, apa tidak malu?," katanya.

Yang jelas, lanjut Fadel, alasan Agung melakukan cara-cara seperti ini karena mantan Menko Kesra itu ingin mencalonkan sebagai ketua umum Partai Golkar.
"Wakil Ketua Umum itu ada lima, empat solid ke Pak Ical, hanya Agung Laksono saja. Motifnya ingin mencalonkan diri sebagai ketua umum, maju di Munas Bali," tutupnya.
(Susi Fatimah)