KAPAN lagu Indonesia Raya berkumandang pada pesta olahraga termegah di dunia, Omipiade? Tepatnya pada Olimpade Barcelona 1992. Kala itu, Indonesia meraih dua medali emas dan bertengger di urutan 24 dari 54 negara peserta. Salah satu emas tim Merah Putih disumbangkan Alan Budikusuma Wiratama melalui cabang bulutangkis.
Alan yang memiliki nama alias Goei Ren Fang (dalam aksara Tionghoa) menyumbangkan medali emas melalui nomor tunggal putra. Dia terpaksa harus menyingkirkan rekan senegaranya, Ardy Bernardus Wiranata. Momentum sangat membanggakan sekaligus sedikit memilukan bagi Alan.
Sosok kelahiran 1968 ini mulai memegang raket sejak usia 7 tahun. Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) memanggil Alan untuk menghuni pelatnas pada 1987. Sejak itu, dia menjadi andalan Indonesia bersama Ardy dan Hermawan Susanto.
Talentanya dalam mengayun raket mulai terlihat ketika menjadi jawara tunggal putra junior pada Jakarta Open 1985. Ketika menggenggam medali, Alan baru menginjak usia 17 tahun. Empa tahun berselang, Alan menjadi yang terbaik pada Thailand Terbuka.
Prestasi demi prestasi membuat PB PBSI kerap memberikan kepercayaan kepada Alan pada ajang Piala Thomas Indonesia. Amanah yang diembankan PB PBSI tidak membuat pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini jumawa. Dirinya tetap menyumbangkan prestasi demi prestasi yang mampu mengharumkan nama bangsa di pentas internasional.
Terbukti, kariernya semakin meroket usai ajang Olimpiade. Pada partai puncak Piala Thomas 1996, Alan menjadi penentu kemenangan mutlak Indonesia atas Denmark 5-0.
Pantas rasanya bila negara harus menyampaikan rasa terima kasih kepada Alan. Pemerintah Indonesia pun memberikan Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama.
Ayah tiga anak ini menghabiskan sebagian besar karirnya bersama PB Djarum sejak 1986 hingga pensiun pada 1997. Kini, Alan tetap berdedikasi kepada cabang olahraga yang melambungkan namanya dengan mendirikan sekolah bulutangkis di bilangan Jakarta.
PROFIL
Nama lahir :Alexander Alan Budikusuma Wiratama
TTL: Surabaya 29 Maret 1968
Nama Istri: Susi Susanti
Anak-anak: Laurencia Averina, Albertus Edward, Sebastianus Frederick
Prestasi
Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992
Juara Malaysia Open 1995
Juara Indonesia Open 1993
Juara Invitasi Piala Dunia 1993
Juara German Open 1992
Juara China Open 1991
Juara Thailand Open 1989 dan 1991
Juara Dutch Open 1989
Penghargaan
Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama
(Fetra Hariandja)