Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jenson Button

Fetra Hariandja , Jurnalis-Rabu, 18 Februari 2015 |11:44 WIB
Jenson Button
Jensen Button/Foto: AFP
A
A
A

AJANG balap mobil Formula One (F1) kerap menjadi magnet bagi jutaan pasang mata. Para pembalap bernyali besar mengadu kecepatan di lintasan sirkuit setiap tahunnya. Salah satu pembalap yang berani menghadapi risiko fatal adalah Jenson Button.

Pria kelahiran Frome, 19 Januari 1980 ini harus menunggu sembilan tahun untuk menjadi yang tercepat di ajang Formula One. Impian masa kecil itu bisa diwujudkan pada musim balap 2009. Kala itu, Button mengusung bendera Brawn yang menggunakan mesin Mercedes.

Untuk menjadi sang juara tentu tidaklah mudah. Button harus memastikan enam kemenangan dari 17 serie yang dilombakan. Podium tertinggi tersebut diraih ketika bertarung pada Grand Prix Australia, Malaysia, Bahrain, Spanyol, Monaco dan Turki. Pada 2009 menjadi momentum paling berharga dalam hidupnya selama menekuni karier dunia balap mobil.

Selain itu, jalan yang dilalui untuk menginjak podium tertinggi amalatlah sulit. Setidaknya, ada empat pembalap papan atas seperti Sebastian Vettel, Lewis Hamilton, Fernando Alonso, dan Mark Webber yang harus "dijinakkannya".

Lomba balap mobil bukan hal asing bagi pemilik nama lengkap Jenson Alexander Lyons Button ini. Pada usia delapan tahun, dia sudah mulai memacu kecepatan di ajang Karting. Prestasinya langsung bersinar dan setahun kemudian tampil pada Super Prix Inggris. Dia bahkan menyapu bersih 34 kemenangan pada British Cadet Kart Championship 1991.

Pencapaian hasil gemilang terus berlanjut. Button juga mencatat tiga kemenangan pada kejuaraan kart Inggris Terbuka. Memasuki 1997, suami dari JC Michibata ini memenangkan Piala Memorial Ayrton Senna dan menjadi pembalap termuda yang pernah memenangkan European Super A Championship.

Segudang prestasi Kart menumbuhkan rasa percaya dirinya. Ketika menginjak usia 18 tahun, Button memutuskan terjun pada event balap mobil. Dalam kurun satu tahun, Button memenangkan British Formula Ford Championship dengan bendera Haywood Racing. Dia juga berjaya pada perhelatan Formula Ford Festival di Brands Hatch. Hingga dirinya meraih penghargaan McLaren Autosport BRDC Young Driver Award.

Penghujung akhir 1999 menjadi tonggak sejarah bagi Button. McLaren dan Prost memberikan kesempatan menjalani tes di Silverstone. Untuk Button, ini merupakan kesempatan emas. Saat itu, McLaren tengah menjaring pembalap yang akan turun di Formula One, menyusul hengkangnya Alex Zanardi. McLaren akhirnya memberikan satu kursi untuk Button di ajang balap mobil paling bergengsi ini.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement