Kepala Badan Hisab dan Rukhyat Kota Bandung, Maftuh Kholil mengatakan, melencengnya arah kiblat tersebut disebabkan sejumlah faktor, di antaranya pembangunan masjid terutama pada masa Pemerintahan Belanda berpatokan pada garis jalan sehingga kiblat masjid lurus ke arah barat.
Dalam mengatasi hal tersebut, untuk tahap awal pihaknya akan melakukan kalibrasi ulang arah kiblat di enam masjid utama yang tersebar di enam wilayah di Kota Bandung sebagai patokan masjid di sekitarnya.
Selain itu, pihaknya akan menggencarkan sosialisasi kepada Majelis Ulama Indonesia di tingkat kecamatan dan masjid yang memiliki kapasitas besar. Ditargetkan, dalam satu tahun semua masjid di Kota Bandung sudah benar arah kiblatnya.
Maftuh menambahkan, selain masjid, pihaknya juga merencanakan pemasangan tugu kiblat di seluruh tempat pemakaman umum. Karena sesuai syariat Islam, wajah jenazah sewaktu dimakamkan harus mengarah ke kiblat dan tidak boleh melenceng.(sna)
(Susi Fatimah)