Senjata celurit sengaja diberikan penjajah pada kaum blater dengan tujuan ingin merusak citra Sakera sebagai pemilik celurit. Sebab, Sakera seorang pemberontak dari santri yang taat menjalankan agama Islam.
"Celurit dipakai Sakera sebagai simbol perlawanan rakyat. Sementara bagi Belanda, celurit disimbolkan senjata para jagoan dan penjahat," paparnya.
Jimhur menambahkan, sampai saat ini celurit menjadi senjata khas orang Madura. Bahkan, di Desa Paterongan, Kecamatan Galis, Bangkalan, menjadi sentra perajin celurit.
"Jadi celurit sudah melekat dengan masyarakat Madura, bahkan celurit menjadi ikon senjata orang Madura," tandasnya.
(Muhammad Saifullah )