Singkat kata, konflik ini akhirnya dibantu diredam pihak-pihak luar seperti Amerika Serikat dan PBB lewat UNTEA (Otoritas Eksekutif Sementara PBB untuk Irian Barat).
Tugas UNTEA di Irian meliputi menerima penyerahan pemerintahan atau wilayah Irian Barat dari Belanda, menyelenggarakan pemerintahan yang stabil di Irian Barat selama suatu masa tertentu, serta menyerahkan pemerintahan atas Irian Barat kepada Indonesia.
Sebagai tindak lanjut UNTEA di Irian, para pimpinan UNTEA turut meresmikan rumah satu baru di Biak pada 16 Maret 1963. 10 hari kemudian, Nederlandsche Handel Matsschappij (Bank Belanda) di Irian diambil-alih Bank Indonesia.
Tugas UNTEA baru berakhir pada 1 Mei 1963, di saat yang bersamaan perihal penyerahan kekuasaan penuh Irian Barat kepada Indonesia.
(Randy Wirayudha)