JAKARTA - Kasus begal motor masih menjadi pekerjaan rumah bagi petugas kepolisian. Ironisnya, pelaku ini tidak hanya berani dilakukan oleh orang dewasa namun juga dilakukan oleh anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah.
Salah satu kasus yang terjadi adalah pelaku begal yang nekat melakukan aksinya kepada seorang tukang ojek di wilayah Depok, Jawa Barat kemarin. Selain itu, polisi juga terpaksa menembak seorang siswa SMA kelas 2 di Probolinggo karena polisi mendapat laporan, pelaku melakukan pembegalan motor. Namun saat akan ditangkap, pelaku bersama rekan-rekannya mencoba melawan polisi dengan senjata tajam dan celurit.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait, menjelaskan komplotan sindikat narkoba itu merekrut anak-anak sekaligus menyalurkan hasil kejahatan yang mereka lakukan. Menurutnya, anak-anak hanya alat mereka dalam meraup keuntungan.
“Jadi ada dua sindikat, satu penadah (hasil begal), dua narkoba, hasil begal (yang dilakukan oleh anak yang direkrut tersebut) didistribusikan ke daerah terpencil seperti Lampung, karena di sana jarang ada operasi polisi, mereka jual seharga lima ratus ribu sampai satu juta, lalu mereka beli narkoba lagi,” ujarnya ketika dihubungi Okezone, Sabtu (14/3/2015).