“Di sisi lain, ada beberapa gadis muslim Tunisia yang datang ke Suriah. Mereka tidur dengan komandan dengan pernikahan kontrak selama seminggu, kemudian mereka diceraikan untuk dinikahi oleh yang lainnya,” tambah Hamza dalam wawancara dengan The Independent, Selasa (17/3/2015).
Kebanyakan dari gadis-gadis ini datang melalui Turki dan kemudian melintasi perbatasan Turki-Suriah.
Pengakuan Hamza banyak mengungkap kegiatan para anggota ISIS. Perlakuan mereka terhadap tawanan, perempuan, dan sesama anggota. Hamza tidak mau nama asli dan lokasinya disebutkan., meskipun dia saat ini merasa cukup aman. Hamza berhasil melarikan diri dari ISIS pada Januari 2015 dengan bantuan temannya.
(Muhammad Saifullah )