BISA dibilang keterlaluan buat orang-orang yang sampai sekarang tak mengenal, siapa itu Otto Iskandardinata (Otista). Pasalnya wajah pahlawan nasional ini pastinya sering ada di dompet kita, tepatnya melekat di lembaran pecahan uang Rp20 ribu.
Memang peran Otista tak se-heroik Panglima Besar Jenderal Soedirman, Jenderal Achmad Jani atau para pejuang lainnya yang berniat memerdekakan Indonesia lewat jalan perang. Otista lebih kepada perjuangan diplomatis dan persuasif, baik di saat pendudukan Jepang maupun Belanda (usai Perang Dunia II).
Mengenal Otista lebih dalam, hari ini tepat 31 Maret 118 tahun lalu, Raden Otto Iskandardinata lahir di Desa Bojongsoang, Bandung, Jawa Barat. Otista lahir dari keluarga yang cukup berada, lantaran Ayahnya, Nataatmadja masih golongan bangsawan Sunda.
Dari situ pula Otista bisa mengenyam pendidikan dasar HIS (Hollandsch-Inilandsche School), bahkan sampai meneruskannya ke Kweekschool Onderbouw (Sekolah Guru Tingkat Pertama), sampai ke Hogere Kweekschool (Sekolah Guru Tingkat Atas) di Purworejo, Jawa Tengah.