Setelah Republik Indonesia lahir, Otista dipercaya Presiden RI pertama, Soekarno untuk menduduki kursi Menteri Negara, sekaligus Otista membentuk institusi militer RI yang pertama, BKR – Badan Keamanan Rakyat, dari lascar-laskar rakyat yang ada di seantero nusantara.
Sejak Otista jadi menteri itulah dirinya sering mendapat ancaman nyata dari beberapa pihak yang tak sepakat dengan kebijakannya, baik soal berdirinya BKR atau pemikiran-pemikirannya terkait kedatangan sekutu ke Indonesia.
Ketika pergolakan sejumlah gerombolan laskar itu memuncak, Otista ikut jadi korban penculikan bersama beberapa pejabat lainnya. Otista diculik anggota “Laskar Hitam”, 10 Desember 1945 dan 10 hari kemudian dieksekusi di Pantai Mauk, Tangerang.
(Randy Wirayudha)