BANDUNG - Ada banyak sosok di Kota Bandung yang mampu menghasilkan karya kreatif. Salah seorang di antaranya adalah Ujang Mulyadin (40). Pria yang akrab disapa Ujang Unyil itu mampu menyulap kaleng bekas minuman menjadi motor Vespa dalam bentuk miniatur.
Proses kreatif itu dimulai sekira enam bulan lalu. Tiba-tiba saja muncul ide dalam pikirannya untuk mengubah kaleng bekas minuman menjadi miniatur Vespa.
Hanya berbekal kaleng bekas, penggaris, gunting, tang, dan lem, Ujang memulai kreasinya. Meski tak punya pengalaman atau pendidikan formal sebelumnya dalam pembuatan miniatur, percobaan pertamanya langsung berhasil.
"Dari awal sih enggak pernah gagal. Begitu mencoba langsung jadi," kata Ujang, Jumat (3/4/2015)
Sejak kecil, Ujang mengaku menyukai hal-hal yang berhubungan dengan seni. Ia pernah bergelut dalam seni lukis hingga membuat wayang.
Tapi ia juga pernah menggeluti beberapa profesi lain, salah satunya jadi tukang kayu. "Apa saja saya jalani yang penting halal. Jualan tahu Sumedang juga pernah," ucapnya.
Hingga akhirnya, Ujang benar-benar mencintai pekerjaannya saat ini membuat miniatur Vespa dari kaleng bekas minuman. Selain bisa menyalurkan hobi, pekerjaannya itu bisa menghasilkan uang untuk membuat dapurnya tetap ngebul.
Meski diakui pendapatan dari berjualan miniatur Vespa tidak menentu, ia tetap menjalani profesinya. "Besar atau kecil rezeki itu tetap saya syukuri, dan Alhamdulillah rezeki mah ada terus," tuturnya.
Sementara untuk membuat miniatur Vespa, menurutnya perlu ketekunan dan kesabaran. Ketelitian juga diperlukan karena bisa saja tangan terluka karena tajamnya kaleng yang sudah digunting.
Untuk membuat satu miniatur Vespa, jumlah kaleng yang dibutuhkan bervariasi tergantung ukurannya. Setidaknya butuh empat hingga enam kaleng untuk disulap jadi Vespa. Semua bagian dari kaleng pun benar-benar terpakai.
Kaleng-kaleng hasil pemotongan dibentuk sedemikian rupa hingga mendekati bentul detail dari sebuah Vespa. Mulai dari ban, stang, body, hingga jok semua memakai satu bahan yang sama yaitu kaleng bekas.
Logo dan merek kaleng minuman pun dipertahankan agar tetap terlihat. Sehingga jadilah sebuah Vespa dengan logo dan tulisan mer minuman. "Logo sama merknya saya pertahankan agar memperlihatkan sisi alaminya," ucap Ujang.
Untuk membuat satu miniatur Vespa, rata-rata dibutuhkan waktu sekira satu jam. Bagian tersulit dalam pengerjaannya adalah saat menempelkan bagian demi bagian potongan kaleng agar menjadi miniatur Vespa.
Ujang sendiri tidak mematok harga tinggi untuk setiap miniatur Vespa buatannya. Harga yang ditawarkan tidak mencapai Rp100 ribu, tergantung ukuran miniaturnya. Bahkan kadang ia memberikan harga jauh lebih murah jika ada anak kecil ingin membeli hasil kreasinya.
"Saya suka kasihan kalau ada anak kecil yang mau beli, kadang (dibeli) Rp10 ribu juga saya kasih. Lagian gampang bisa bikin lagi," paparnya.
Sementara untuk menjual hasil kreasinya, Ujang membuat semacam galeri kecil di depan rumahnya, tepatnya di Jalan Ciparay Nomor 196 RT 04/02, Kelurahan Kujangsari, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung.
Lokasinya yang berada di pinggir jalan membuat pengendara sering memalingkan pandangan ke arah miniatur-miniatur Vespa yang dipajang. Selain di sana, sesekali Ujang juga menjualnya di beberapa lokasi keramaian di Bandung. Ia pun sering menawarkan kreasinya pada komunitas pencinta sepeda motor Vespa.
(Randy Wirayudha)